BPBD Bangli Catat 15 Titik Bencana, Kerugian Masih Dihitung
Senin, 10 Februari 2025
19:42 WITA
Bangli
1736 Pengunjung

Kalaksa BPBD dan Damkar Bangli, I Wayan Wardana. SD/Ist
Bangli, Suaradewata.com - Cuaca ekstrem berupa hujan angin yang terjadi sejak beberapa hari terakhir, telah menyebabkan titik bencana di kabupaten Bangli kian meluas dan bertambah. Hasil pendataan sementara yang dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bangli, per Senin (10/2/2025) tercacat sebanyak 15 titik bencana tersebar di empat kecamatan di kabupaten Bangli. Mobil korban jiwa. Mamun kerugian material yang ditimbulkan ditaksir telah mendekati miliaran rupiah.
Kalaksa BPBD dan Damkar Bangli, Wayan Wardana mengatakan cuaca ekstrem yang di tandai dengan turunya hukan lebat disertai angin kencang menyebabkan terjadinya bencana di beberapa titik. Bencana lebih banyak didominasi pohon tumbang dan longsor “Dari data yang masuk, untuk sementara bencana terjadi di 15 titik yang tersebar di empat kecamatan,” ujarnya, Senin (10/2/2025).
Mantan Camat Bangli ini mencontohkan bencana pohon tumbang yang terjadi Desa Bonyoh, kecamatan Kintamani. Dimana pohon tumbang menghancurkan rumah milik warga dan juga mobil. Selain itu angin kencang juga menyebabkan bangunan Bale Lantang di Pura Banua, Desa Bonyoh roboh. Sedangkan di Desa Bayung Gede pohon tumbang menimpa dua unit mobil yang sedang parkir. Beberapa pelinggih di Pura Dadia Dalem Telaga, Banjar Gelinggang, Kubu juga hancur setelah tertimpa pohon mangga yang tumbang.
Seiring masih terjadinya cuaca ekstrem, diperkirakan masih ada kemungkinan tambahan laporan bencana. Sementara longsor terjadi di beberapa ruas jalan. Untuk proses evakuasi pihaknya telah intens berkordinasi dengan Dinas PUPR Perkim Bangli dan Propinsi terkait penggunaan alat berat. “Walaupun terjadi bencana astungkara tidak sampai ada korban jiwa ,” ungkapnya.
Wayan Wardana juga tidak menampik jika jumlah personil masih kurang sehingga sempat kewalahan saat melakukan penanganan bencana. ”Bencana terjadi di beberapa titik sementara dari jumlah personil masih kurang sehingga kami kewalahan dalam upaya penanganan," jelasnya.
Untuk itu, pihaknya berharap partisipasi masyarakat dalam lakukan penanganan bencana. Disinggung jumlah kerugian material, kata Wayan Wardana, saat ini masih dilakukan penghitungan. Namun melihat ada beberapa pura dan rumah warga serta kendaraan yang rusak kerugian ditaksir mencapai miliaran rupiah. ”Estimasi kerugian masih dilakukan penghitungan," pungkasnya. ard/red
Komentar