PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

BPBD Bangli Catat 15 Titik Bencana, Kerugian Masih Dihitung

Senin, 10 Februari 2025

19:42 WITA

Bangli

1736 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Kalaksa BPBD dan Damkar Bangli, I Wayan Wardana. SD/Ist

Bangli, Suaradewata.com - Cuaca ekstrem berupa hujan angin yang terjadi sejak beberapa hari terakhir, telah menyebabkan titik bencana di kabupaten Bangli kian meluas dan bertambah.   Hasil pendataan sementara yang dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bangli, per Senin (10/2/2025) tercacat sebanyak 15 titik bencana tersebar di empat kecamatan di kabupaten Bangli. Mobil korban jiwa.  Mamun kerugian material yang ditimbulkan ditaksir telah mendekati miliaran rupiah. 

Kalaksa BPBD dan Damkar Bangli,  Wayan Wardana mengatakan cuaca ekstrem yang di tandai dengan turunya hukan lebat disertai angin kencang menyebabkan terjadinya bencana di beberapa titik. Bencana lebih banyak didominasi pohon tumbang dan longsor “Dari data yang masuk, untuk sementara bencana terjadi di 15 titik yang tersebar di empat kecamatan,” ujarnya, Senin (10/2/2025).

Mantan Camat Bangli ini mencontohkan bencana pohon tumbang yang terjadi Desa Bonyoh, kecamatan Kintamani. Dimana pohon tumbang menghancurkan rumah milik warga dan juga mobil. Selain itu angin kencang juga menyebabkan bangunan Bale Lantang di Pura Banua, Desa Bonyoh roboh. Sedangkan di Desa Bayung Gede pohon tumbang menimpa dua unit mobil yang sedang parkir. Beberapa pelinggih di Pura Dadia Dalem Telaga, Banjar Gelinggang, Kubu juga hancur setelah tertimpa pohon mangga yang tumbang.

Seiring masih terjadinya cuaca ekstrem, diperkirakan masih ada kemungkinan tambahan laporan bencana. Sementara longsor terjadi di beberapa ruas jalan. Untuk proses evakuasi  pihaknya telah intens berkordinasi dengan Dinas PUPR Perkim Bangli dan Propinsi terkait penggunaan alat berat. “Walaupun terjadi bencana  astungkara  tidak sampai ada korban jiwa ,” ungkapnya. 

Wayan Wardana juga tidak menampik jika jumlah personil masih kurang sehingga sempat kewalahan saat melakukan penanganan bencana. ”Bencana terjadi di beberapa titik sementara dari jumlah personil masih kurang sehingga kami kewalahan dalam upaya penanganan," jelasnya. 

Untuk itu,  pihaknya berharap partisipasi masyarakat dalam lakukan penanganan bencana. Disinggung jumlah kerugian material, kata Wayan Wardana, saat ini masih dilakukan  penghitungan. Namun melihat ada beberapa pura dan rumah warga serta kendaraan yang rusak kerugian ditaksir mencapai miliaran rupiah. ”Estimasi kerugian masih dilakukan penghitungan," pungkasnya. ard/red


Komentar

Berita Terbaru

\