Bupati Geram, ASN Digebrak Lakukan Revolusi Mental
Senin, 02 Mei 2016
00:00 WITA
Buleleng
6417 Pengunjung
suaradewata.com
Bangli, suaradewata.com – Bupati Bangli I Made Gianyar belakangan semakin geram dengan ulah oknum Aparatur Sipil Negara (ASN) yang kinerjanya memble dan anti terhadap perubahan. Tindak lanjut dari itu, deklarasi revolusi mental pun kembali dilakukan. Tak hanya itu, Bupati asal desa Bunutin, Kintamani ini, juga tak segan-segan menebar ancaman akan melakukan pemotongan Tunjangan Perbaikan Penghasilan (TPP) selama setahun terhadap pegawai yang malas. Bila perlu, PNS atau pejabat yang malas, mundur saja dari jabatannya sebelum diminta.
Secara resmi deklarasikan Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) di Kabupaten Bangli, dilakukan Senin (2/5/2016) saat apel peringatan Hardiknas di lapangan Kapten Mudita. Dijelaskan, Made Gianyar didampingi Wakil Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta, kebulatan tekad dalam mendukung dan mensukseskan gerakan yang terkait dengan perubahan perilaku tersebut ditandai dengan pembakaran kotak yang bertuliskan 18 karakter yang menjadi penghambat gerakan revolusi mental.
Ke 18 karakter tesebut antara lain, selalu berfikir negatif, suka menunda pekerjaan, tidak fokus, kurang percaya diri, selalu pesimis, malas, masa bodo, mudah menyerah, serakah, egois atau mementingkan diri sendiri, boros, tidak jujur, anti perubahan, menghindari tanggung jawab, tidak memiliki komitmen, meremehkan mutu, piodal, munafik. “Sekarang bukan saatnya lagi, ada pejabat yang kinerjanya memble dan anti perubahan. Untuk pegawai yang malas, TPP-nya dipotong setahun. Untuk PTT, silakan mengundurkan diri sebelum disuruh mundur,” tegasnya.
Disampaikan, untuk menciptakan Kabupaten yang baik, semua pihak harus mendukung perubahan dan merubah sikap-sikap buruk yang selama ini menggerogoti. Menurutnya, kondisi itu membuat perkembangan bangsa menjadi sangat lambat dan jauh ketinggalan dibandingkan bangsa lainnya. Dalam gerakan revolusi mental, ujar Made Gianyar, tiap individu khususnya pegawai harus memulainya dari diri sendiri dengan merevolusi mental pikiran, perkataan dan perbuatan.
Sambung dia, ada tiga nilai positif dari gerakan revolusi mental, yakni integritas, etos kerja dan gotong royong. Integritas menurut Made Gianyar mencakup nilai kejujuran, kebaikan dan saling menghormati termasuk mewujudkan pemerintahan yang baik dan tidak berprilaku koruktif. Sedangkan etos kerja mengisyaratkan pegawai harus segera berbenah dan merubah diri. Kalau kerja, kerja dengan benar, kalau apel, apel dengan benar, jangan bangun kabupaten ini dengan asal asalan. “Saya tegaskan mulai hari ini saya secara bergilir dengan Wakil Bupati dan Sekda akan datang ke SKPD. Kalau ada pegawai tidak datang tepat waktu, tidak berkerja saat jam kerja maka akan ada sanksi pada pegawai yang bersangkutan. Sanksinya tidak berat, bisa saja Tunjangan Perbaikan Penghasilan (TPP) pegawai bersangkutan tidak dibayar selama setahun atau penurunan nominal TPP”tegasnya lagi.
Sedangkan gotong royong sambung Made Gianyar, sesungguhnya jauh-jauh hari Kabupaten Bangli telah mengaktualisasikan nilai-nilai yang terkandung dalam gerakan revolusi mental. Menurut dia, di Kabupaten Bangli gotong royong tidak usah diragukan karena sejak tahun 2010 pembangunan di Kabupaten Bangli sudah menyasar pedesaan dan daerah pinggiran melalui program Gerakan Membangun Desa Dengan Sistim Gotong Royong (Gerbangdessigot), Gerbang Gita Santi, bedah rumah dan ADD. Melalui pencanangan hari gerakan revolusi mental di Kabupaten Bangli Bupati Made Gianyar mengajak pegawai dan masyarakat Bangli membudayakan kerja keras, kerja cerdas, kerja berkualitas, kerja iklas dan kerja tuntas.
Terkait dengan pelaksanaan hari Pendidikan Nasional, Bupati Made Gianyar menyampaikan selamat kepada masyarakat Bangli khsusunya bagi insan pendidikan. Bupati Made Gianyar juga menghimbau agar masyarakat tidak anti terhadap perubahan. Menurutnya, sekarang dunia sudah berubah, kalau anti perubahan kita akan semakin tertinggal. “Mari kita tingkatkan sumber daya manusia kita untuk menjaga daya saing bangsa”pungkasnya. (ard)
Komentar