Kapolres Gianyar Mengecek Kelayakan MCK Pengungsi
Rabu, 27 September 2017
Kapolres Gianyar Mengecek Kalayakan Pengungsi di Desa Taro Gianyar Gianyar, suaradewata.com - Kapolres Gianyar AKBP Djoni Widodo beserta rombongan Pejabat Utama (PJU) Polres Gianyar mengunjungi tempat pengungsian di Banjar Puakan, Desa Taro, Kecamatan Tegallalang, Gianyar, Jumat (22/9) sore. Kunjungan Kapolres Gianyar untuk meninjau keadaan warga pengungsi serta sarana dan prasarana tempat pengungsian, disamping itu juga memberikan bantuan sembako. Gelombang pengungsian warga Karangasem akibat status siaga Gunung Agung juga terjadi di wilayah Gianyar. Sebanyak 75 jiwa dari 19 KK warga dari Banjar Pangalusan, Desa Ban, Kecamatan Kubu, Karangasem, menempati balai masyarakat Banjar Puakan, Desa Taro, Kecamatan Tegallalang, Gianyar, sejak hari Jumat (22/9). Sebelumnya, warga tersebut menumpang di rumah salah satu warga bernama I Wayan Tumbuh namun karena jumlah yang mengungsi terlalu banyak dan tidak tersedianya sanitasi yang memadai akhirnya berdasarkan kesepakatan warga Banjar Puakan, para pengungsi dipindahkan ke balai masyarakat. Kapolres Gianyar AKBP Djoni Widodo yang menerima informasi ada warga dari kaki Gunung Agung yang mengungsi ke Gianyar, langsung meninjau ke lokasi pengungsian. Di tempat pengungsian, Kapolres bersama beberapa pejabat utama Polres Gianyar diterima oleh Kepala BPBD Kabupaten Gianyar AA. Gde Oka Digjaya. AKBP Djoni kemudian meninjau kondisi para pengungsi dan menyampaikan agar warga tetap tabah menghadapi musibah. "Apabila ada warga pengungsi yang belum melapor segera dilaporkan agat cepat tertangani oleh pemerintah," ujarnya. Kapolres Gianyar juga meninjau kelengkapan fasilitas tempat pengungsian mulai dari dapur umum, tempat tidur dan tempat MCK. Bantuan sembako berupa beras dan mie instan juga diserahkan kepada warga untuk meringankan beban para pengungsi. Selain itu, personil dari kepolisian akan disiagakan di tempat pengungsian dan tempat lainnya jika ada warga yang mengungsi lainnya. Salah satu warga pengungsian I Ketut Tunas mengatakan, ia dan warga lainnya mengungsi karena takut dengan gempa yang sering dirasakan akibat kondisi Gunung Agung. Petugas juga sempat memberi imbauan kepada warga untuk segera mengungsi. "Karena sering merasakan guncangan (gempa) saya dan warga lainnya langsung kesini (Br. Puakan, Desa Taro, Tegallalang,red)," ucap Tunas.gus/ari
Komentar