Putting Beliung, Rumah Dan Pura Hancur

  • 10 Maret 2015
  • 00:00 WITA
  • Bangli
  • Dibaca: 4573 Pengunjung

Bangli, Suaradewata.com– Hujan disertai angin putting beliung menerjang wilayah dusun Guliang Kawan, Desa Bunutin Bangli, Selasa (10/3/2015). Dampaknya, ratusan warga panic dan berhamburan keluar. Pasalnya, akibat kencananya hempasan angin menyebabkan atap rumah warga beterbangan. Bahkan, sejumlah bangunan dan tempat suci porak poranda hingga rata dengan tanah.

Salah seoarang Nengah Pastini menerangkan, sebelum angin putting beliung melanda. Awalnya, turun hujan gerimis. “Saat hujan gerimis itu, tampak ada kepulan seperti asap dengan suara yang keras,” tegasnya. Kepulan tersebut, yang tak lain adalah angin ngelinus langsung menerjang. Akibatnya, seluruh atak bangunan yang dilintasi porak poranda. “Saat kejadian saya sembunyi dikamar karena takut, Suaranya menderu-deru, seluruh atap rumah saya ikut beterbangan,” ungkapnya.

Selain menerbangan atap rumah warga, sejumlah bangunan bahkan porakporanda rata dengan tanah. Salah satunya, bangunan kandang ayam milik Made Oka. Dua kandang ayamnya yang berkapasitas 8.000 ekor, kondisinya hancur lebur. Keduanya rata dengan tanah. “Karena kerusakan ini, saya menderita kerugian seratusan juta,” ungkap Made Oka, dengan nada sedih.

Dijelaskan, terjangan angin putting beling melanda wilayahnya sekitar pukul 17.00 wita. Saat itu, putting beliung hanya terjadi sekitar lima belas menit. Tapi dampaknya, benar-benar membuat warga kacau balau. Sebab,s elain merusak bangunan rumah warga. Angin putting beliung juga menyebabkan tiga Pura diwilayah desa setempat rusak parah.

Menurut Kepala Desa setempat, Ida I Dewa Made Rai Adnyana, dalam peristiwa ini, diperkirakan puluhan bangunan mengalami kerusakan parah. Selain itu, fasilitas public berupa satu bangunan sekolah, yakni SDN 2 Bunutin juga terkena imbasnya. “Bahkan tiga Pura, yakni Pura Catur Buana, Pura Dalem Ingkup, dan Pura Senetan, juga mengalami kerusakan,’ sebutnya. Namun kerusakan pura terparah menimpa Pura Dalem Ingkup. Ditempat ini, tercatat sebanyak empat bangunan suci rusak berat. Bahkan tiga palinggihnya, tumbang. Selain itu, bangunan pawerangan juga rusak. “Sampai saat ini, diperkirakan kerusakan bangunan sudah mencapai puluhan unit dengan kerugian material mencapai Rp 500 juta,” tegasnya. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. ard

 


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER