KPH Bali Timur Cueki Pohon Hutan Kintamani Rawan Tumbang

  • 04 Februari 2016
  • 00:00 WITA
  • Bangli
  • Dibaca: 4018 Pengunjung

Bangli, suaradewata.com – Maraknya keluhan masyarakat dan kalangan DPRD Bangli terkait rawannya jalur Kintamani-Buleleng dan Kintamani – Karangasem akibat ancaman pohon tumbang dikawasan hutan Kintamani, justru disikapi dingin oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Bali Timur. Bahkan, rencana pemangkasan pohon hutan yan rawan tumbang yang digagas oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bangli, masih dicuekin oleh KPH Bali Timur. Sebab, untuk melakukan pemangkasan pohon hutan harus ada kajian yang matang.

Kepala UPT KPH Bali Timur Abdul Muthalib, saat dikonfirmasi awak media Kamis (4/2/2016), menyatakan  rencana pemangkasan pohon sebagai salah satu upaya mengantisipasi pohon tumbang susulan memang belum ada.  “Kami belum ada rencana pemangkasan pohon di sepanjang jalur itu.” tegasnya. Padahal, pihaknya juga mengakui hujan deras disertai angin yang belakangan ini melanda wilayah kintamani telah menyebabkan sejumlah pohon  hutan disepanjang jalur  Kintamani-Singaraja ada yang tumbang.

Ditegaskan pemangkasan pohon di hutan lindung, harus ada kajian yang matang ditengah ketatnya peraturan. “Pemangkasan pohon di hutan tak semudah pemangkasan seperti pohon penghijauan di kota. Kalau hutan itu harus didukung kajian yang matang,” tegas Muthalib sembari meminta semua pihak saling mengerti. Karena itu, saat ini pihaknya hanya bisa melakukan pemantauan secara rutin. Jika terjadi pohon tumbang, akan segera ditindaklanjuti dan dikoordinasikan dengan instansi terkait, termasuk dengan BPBD. “Kami secara rutin terus melakukan pemantauan. Kalau ada pohon tumbang, evakuasi akan segera kita dilakukan,” katanya.

Secara terpisah Kepala BPBD Bangli I Wayan Karmawan, mengaku sudah sempat melakukan koordinasi dengan KPH dan BKSDA untuk mengantisipasi pohon tumbang dengan cara pemangkasan pohon hutan yang menjulur ke jalan dan sejumlah pohon yang sudah lapuk yang tumbuh dipinggir jalan jalur tersebut. Hal itu dilakukan karena dampak tingginya intesitas hujan disertai angin yang melanda Bangli dan Kintamani pada khususnya sejeak beberapa pekan terakhir telah menyebabkan potensi pohon tumbang menjadi semakin tinggi. Sesuai pemetaan BPBD Bangli, pohon rawan tumbang tak hanya terjadi di jalur Kintamani-Singaraja saja, namun juga jalur Kintamani- Karangasem dan jalur menuju Desa Siakin serta Pinggan.

Hanya saja, kata Karmawan, rencana pemangksan tak bisa dilakukan lantaran terbentur kewenangan. Karena itu, jika terjadi bencana pohon tumbang pihaknya hanya bisa i membantu UPT KPH dalam melakukan evakuasi. “Kalau KPH butuh alat pemotong, kami akan bantu. Tapi kalau kami yang memangkas, itu tak bisa. Bukan kewenangan kami dan aturannya tidak memungkinan,” terangnya. Sebelumnya, keluhan akan bahaya pohon tawan tumbang dijalur tersebut juga disampaikan sejumlah masyarakat dan kalangan DPRD Bangli. Bahkan, Wakil Ketua DPRD Bnagli I Komang Carles mengakui pihaknya sering mendapat pengaduan soal kondisi tersebut. Karena itu, diharapkan instansi terkait bisa duduk bersama, membahas langkah-langkah preventif untuk mencegah hal-hal yang tidak kita inginkan bersama. “Keluhan pohon rawan tumbang adalah persoalan tahuanan yang selalu kita terima setiap tahun saat memasuki musim penghujan seprti saat ini. Sebelum ada korban, perlu ada tindakan preventif, salah satunya pemangkasan. Kasian masyarakat dan pengendara. Kalau sampai ada korban jiwa nanti siapa yang mau bertanggungjawab,” tandasnya. Untuk itu, pihaknya menekankan kepada instansi terkait untuk lebih mengedepankan kepentingan masyarakat yang lebih banyak dengan cara duduk bersama mencari solusi terbaik atas persoalan yang terjadi.ard


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER