SBY dan GPS, “Reuni” di UNUD ?

  • 02 Februari 2016
  • 00:00 WITA
  • Denpasar
  • Dibaca: 3433 Pengunjung

Denpasar, suaradewata.com– Meski tidak bersamaan dan acara yang berbeda yang jelas Susilo Bambang Yudoyono (SBY) dan I Gede Pasek Suardika (GPS) sama-sama nongol di kampus UNUD Denpasar, Selasa,(2/2). SBY memberikan materi Kuliah umum disayap sebelah selatan fakultas kedokteran UNUD sedangkan GPS disayap sebelah utara di gedung Agro komplek untuk diskusi yang digelar FL2MI Forum Lembaga Legislatif Mahasiswa Indonesia yang sedang Munas di Bali.

Dalam kesempatan itu SBY memberikan materi kuliah mengangkat tema "Indonesia 2045: menjadi negara yang maju, kuat dan sejahtera. Sedangkan GPS berbicara kepada pemilik masa depan yakni generasi muda berbicara soal reformasi gerakan mahasiswa untuk merawat NKRI. Dalam diskusi mengemuka keprihatinan dari mahasiswa Indonesia dalam hal ini delegasi lembaga legislatif mahasiswa indonesia tentang masalah yang terjadi di Bali terkait rencana reklamasi teluk Benoa.

Dalam diskusi panel menghadirkan pula budayawan dan seniman Bali Made Sidia, S.Sn, moderator Desak Made Yunda Ariesta dalam pembukaan diskusinya menyampaikan tema kontekstual bali kekinian terkait pro dan kontra reklamasi teluk benoa dalam konteks persatuan dan keutuhan NKRI. Budayawan Made sidia membuka pembicaraan melalui analogi tentang Sita dalam kisah ramayana yang artinya juga Siti yang berarti pula Tanah yang harus dihormati dan dijaga, sama seperti menjaga keutuhan NKRI yang memiliki kekayaan tiada tertandingi melalui proses merawat budaya yang hidup di tanah indonesia ini, dan generasi muda Indonesia memiliki tanggung jawab dalam menjaga dan mengembangkan budaya Indonesia.

Dalam penyampaian materinya GPS menekankan pada aspek dinamika perubahan yang terjadi pada dunia melalui perkembangan dunia IT, kalau dulu main paflet sekarang main medsos sebagai contoh,tapi aspek yang terpenting dalam gerakan mahasiswa adalah kemampuan mahasiswa merawat kepekaan terhadap lingkunganya mahasiswa harus punya kepedulian sosial dan peka terhadap isu isu di lingkunganya. Yang sangat penting juga adalah penguatan karakter jati diri sebagai warga bangsa karena ini akan menjadi kekuatan kolektif bangsa, seperti dalam lagu Indonesia raya "..bangunlah jiwa nya...bangunlah raga nya..., disini isu pembangunan sumber daya manusia menjadi kunci bukan pada pembangunan pembangunan fisik semata apalagi pembangunan yang merusak alam begitu kata mantan sekjen KMHDI pusat ini dihadapan 300an mahasiswa dari seluruh indonesia. Yang menarik dalam pemaparan materi yang lebih banyak tentang penguatan gerakan mahasiswa dalam menjaga kenusantaraan dengang bingkai NKRI, dalam tanya jawab malah Lebih banyak para mahasiswa menyoroti pembangunan dalam hal ini pro kontra tentang reklamasi teluk benoa bahkan salah satu mahasiswa menyampaikan ketegasan sikap GPS apakah menerima atau menolak reklamasi dan dijawab dengan sangat tegas bahwa GPS sangat tegas menolak reklamasi dengan berbagai alasan; pertama dari niat baik, ijin reklamasi kok jualan bahkan amdal pun judulnya reklamasi, penolakan 12 desa adat disekeliling teluk benoa yang sudah sangat jelas, mau apalagi kekuatan adat yang menjadi poros kekuatan bali sudah menolak, mau menunggu desa adat bergejolak?mengenai statemen bahwa lahan reklamasi milik rakyat Bali, rakyat bali dari mana?mari berkaca pada reklamasi serangan yang lagi 2 atau 3 tahun lagi sudah 30tahun, apakah ada cerita jadi milik rakyat Bali, seperti yang dijanjikan? Begitu ujarnya retoris, dan masih banyak lagi alasan mengapa reklamasi teluk benoa harus dibatalkan.

Disinggung tentang acara yang bersamaan dengan SBY di sayap utara kampus UNUD,seperti jalan Tuhan begitu GPS menyampaikan bagaimana pada hari yang sama bisa berada di kampus UNUD  bersamaan dengan SBY, karena ini memang bener bener kebetulan karena panitia menyampaikan sudah dari bulan lalu dan secara formal surat sudah dua minggu untuk acara hari ini,jadi memang kebetulan begitu ujar mantan ketua komisi III. Secara berseloroh GPS menyampaikan kalau disebelah kan bicara pada kontek hari ini kalau kita disini berbicara dengan pemilik masa depan yakni generasi muda. dct/ina


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER