Balok Batu Diperkirakan Situs Penyembahan Leluhur Jaman Pra Sejarah

  • 01 Februari 2016
  • 00:00 WITA
  • Buleleng
  • Dibaca: 4368 Pengunjung

Buleleng, suaradewata.com – Keberadaan balok-balok batu sepanjang 2 meter di Desa Tinggarsari, Kecamatan Busungbiu, Kabupaten Buleleng, diperkirakan telah ada sejak jaman prasejarah. Sejarawan I Made Pageh menyebut, diperkirakan sebagai punden berundak yang menjadi tempat penyembahan roh leluhur.

“Dibangun oleh manusia jaman purba tepatnya pada jaman Megalitikum dan peradaban setelah jaman batu karena sudah ada besi yang digunakan untuk memahat batu-batu tersebut,” ujar Pageh, Senin (1/2).

Pageh yang merupakan akademisi di salah satu universitas negeri di Bali ini menyebut keberadaan  jenis batu yang digunakan manusia purba untuk melakukan persembahan pada jaman Megalitikum hingga Neolitikum. Jenis batu yang dimaksud antara lain adalah Menheer berupa batu berdiri, Punden berundak berupa batu yang disusun bertingkat, Sarkopah berupa peti terbuat dari batu padas, Peti Batu berupa sebuah peti yang terbuat dari batu, dan Vondusa berupa lempengan batu yang digunakan sebagai meja.

Jika memang betul merupakan situs prasejarah, lanjut Pageh, maka situs punden berundak tersebut adalah situs pra sejarah yang satu-satunya ada di Bali. Ia pun mengaku belum mengetahui secara jelas terkait keberadaan kawasan yang sementara diduga sebagai situs punden berundak.

Yang menurutnya, situs pra sejarah tersebut hanya ada di kawasan pura-pura tua yang belum ditemukan di Bali. Dikatakan, belum ada yang namanya tulisan kala jaman pembuatan punden berundak sehingga kondisi tersebut yang membuat tidak adanya sejarah yang mencatatnya.

Pageh mengatakan, harus ada bentuk perhatian khusus terhadap situs tersebut terkait dengan belum ada satu pun sejarawan dan ahli ilmu arkeologi yang mengetahui keberadaannya. Sehingga, harus dilakukan penelitian serta penelusuran terhadpa asal mula ditemukan bebatuan, teknologi pemindahan, dan cara pemahamatan yang dilakukan oleh manusia pra sejarah dikawasan tersebut.adi


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER