Gerbangsadu Akan Diadopsi Pusat

  • 17 Januari 2016
  • 00:00 WITA
  • Bangli
  • Dibaca: 3099 Pengunjung

Bangli, suaradewata.com - Guna melindungi para peternak sapi Bali, Gubernur Bali Made Mangku Pastika telah berulang kali memprotes kebijakan impor daging sapi. Bahkan yang bersangkutan juga sempat melayangkan protes langsung kepada pemerintah pusat dan melalui Kementrian Perdagangan agar bisa menghentikan kebijakan tersebut. Sebab, menurutnya import daging sapi bakal merugikan petani sapi Bali, dan secara umum peternak sapi di Indonesia. “Kalau pemeritah bisa menghentikan import sapi,s aya sangat berterimakasih. Karena impor daging menyebabkan harga sapi turun. Bagaimana mau berswasembada, kalau petani malas memelihara sapi, ungkap Gubernur Pastika saat meninjau Gerbangsadu desa Pengotan dihadapan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/ Kepala Bapenas, Sofyan Djalil, Minggu (17/01/2016).

Disebutkan, program Simantri yang digelontor Pemprop Bali, sejatinya telah mampu menjaga kesinambungan sapi Bali. Lebih lanjut, Mantan Kapolda Bali ini menilai dengan didukung sumber daya alam yang berlimpah, Kabupaten Bangli  potensial untuk pengembangan pertanian dalam arti luas.Selain pertanian, Kabupaten  Bangli sangat potensial sebagai sentra peternakan seperti sapi, kambing dan ayam. Hal ini tentu bisa dikembangkan secara maksimal untuk mendukung sektor pariwisata. “Bangli bisa menjadi sentra peternakan sapi. Disini hijau untuk pakan masih berlimpah,”tegasnya.

Di Bali, kata dia, ada 5 juta orang yang harus diberikan makan setiap harinya dan perlu telur ayam sebesar 2 juta butir setiap harinya. Namun sayang untuk kebutuhan daging ayam, ikan dan buah, Bali masih mendatangkan dari luar daerah. “Kita harap petani Bali jangan sampai kalah oleh petani luar Bali,”tegasnya. Dia mencontohkan, untuk ikan gurami untuk rumah makan Cianjur di Denpasar  dibutuhkan sekitar 500 kg seharinya. Kebutuhan sejumlah itu hampir 100 persen didatangkan dari Jawa. Dia juga menyebutkan, untuk warung  Men Tempeh  Gilimanuk, memerlukan 500 ekor  ayam perhari, hampir semuanya didatangkan dari Banyuwangi. “Petani harus bisa membidik peluang pasar ini,”ajaknya. Sembari menambahkan, untuk memberdayakan peternak di Bali, pihaknya telah mengucurkan berbagai program seperti Simantri dan Gerbangsadu.

Dia kemudian berharap peternak di Kabupaten Bangli mampu menguasai pasar di Bali, terlebih dengan kondisi alam di Bangli yang mendukung sebagai pertanian dan peternakan. Kalau sektor ini bisa dikelola dengan baik bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat. “Sektor pariwisata dan industri memang menjanjikan. Tapi jangan lupakan sektor pertanian dalam arti luas,” tegasnya.

Sementara Menteri PPN/Kepala Bappenas Sopyan Djalil mengatakan proram Gerbangsadu ini merupakan ide yang bagus, karena disemua lini bisa terlaksana secara terpadu. Karena itu, Gerbangsadu rencananya akan di adopsi oleh pemerintah pusat untuk diterapkan secara nasional. ”Program Bali Mandara sangat bagus, jadi beberapa bagian program ini akan kami adopsi untuk  program nasional" ungkapnya. Untuk itu, Menteri PPN juga meminta Gubernur Made Mangku Pastika untuk bisa menjadi salah satu narasumber dihadapan Gubernur se-Indonesia saat Musrenbang Nasional digelar mendatang.ard


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER