Pleno Kukuhkan Kemenangan Gita Dijaga Ketat Polisi

  • 17 Desember 2015
  • 00:00 WITA
  • Bangli
  • Dibaca: 2743 Pengunjung

Bangli, suaradewata.com– Rapat pleno rekapitulasi perolehan suara di KPU Bangli berlangsung dibawah pengamanan ketat jajaran kepolisian dan TNI, Kamis (17/12/2015). Sedikitnya 40 personil polisi diterjunkan dan sejumlah personil dilengkapi peralatan metal detector disiagakan di depan kantor KPU Bangli. Semua peserta rapat yang datang, digeledah dan diperiksa barang bawaannya untuk memastikan tidak ada senjata dan barang berbaya yang bisa mengganggu jalannya pleno. Sementara hasil hasil akhir rapat pleno rekapitulasi perolehana suara tersebut, tetap mengukuhkan kemenangan paslon nomer urut 1, I Made Gianyar-Sang Nyoman Sedana Arta (Gita).

Paket yang diusung PDIP ini meraih kemenangan dengan perolehan 78.341 suara (59,90%). Sementara paslon nomer 2, yakni IB. Brahma Putra-Ketut Ridet (BPR) hanya mengumpulkan 52.448 suara (40,10%).

Untuk perolehan suara per kecamatan, paket Gita unggul di dua kecamatan yakni di Kecamatan Tembuku dengan perolehan 13.697 dan Kecamatan Kintamani  meraup 39.825 dukungan.

Untuk Kecamatan Bangli dan Susut, Gita harus mengakui keunggulan paket BPR. Di kecamatan Bangli hanya meraup 12.416 suara dan kecamatan Susut 12.403 suara.  Untuk paket BPR, suara di Kecamatan Bangli 16.846, Kecamatan Kintamani 12.865, kecamatan Tembuku 8.368 dan Kecamatan Susut 14.369.  Ketua KPU Bangli Dewa Agung Gede Lidartawan yang memimpin jalannya pleno, secara resmi hasil rekapitulasi penghitungan  suara di tingkat kabupaten telah ditetapkan. "Seluruh saksi pasangan calon dapat menerima hasil rekapitulasi tersebut. Makanya, kita langsung melakukan pengesahan,”katanya.

Meski demikian, diakui, dalam proses pemilihan kepala daerah kali ini masih banyak ditemukan kendala. Persoalan yang kerap terjadi, sering kali petugas mulai dari tingkat KPPS hingga PPK kurang cermat memasukkan data. Hal ini terjadi, karena sistem yang diterapkan menggunakan cara manual sehingga menyebabkan kontrol di kecamatan kurang baik. Selain itu, partisipasi masyarakat dalam Pilkada kali ini relatif rendah. Kata dia, jika dibandingkan dalam Pilkada Bangli tahun 2010, tingkat partisipasi pemilih mencapai 82 persen. “Sekarang saya harus akui, tingkat partisipasi masyarakat rendah hanya mencapai 72,69 persen,” jelasnya.

Untuk itu, pihaknya mengaku akan segera melakukan evaluasi, termasuk akan melakukan survey untuk mengetahui penyebab turunnya partisipasi masyarakat dalam Pilkada ini. Meski demikian, diakui, dari enam kabupaten Kota di Bali yang menggelar Pilkada serentak, tingkat partisipasi masyarakat Bangli masuk tertinggi kedua setelah Tabanan. Terlepas dari itu, sesuai agenda rencananya penetapan calon terpilih akan dilakukan tanggal 22 Desember mendatang.

Disisi lain, Kapolsek Bangli Kompol Widia, mengakui untuk pengamanan jalannya rapat pleno pihaknya menerjunkan sebanyak 40 personil. “Sesuai protap, pengamanan kita lakukan bersama jajaran TNI juga, untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan,” pungkasnya. ard


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER