Potensi Perempuan Pada Komunitas Usaha Banten

  • 05 Desember 2015
  • 00:00 WITA
  • Gianyar
  • Dibaca: 3628 Pengunjung

Gianyar,suaradewata.com - Tidak dipungkiri bisnis banten, saat ini makin mampu menciptakan lapangan pekerjaan tambahan tanpa mengenal usia terutama bagi kalangan ibu rumah tangga, yang mampu menyiapkan sarana penunjang untuk keperluan banten. Bahkan berdasarkan hasil survey penelitian yang dilakukan kalangan akademisi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana, penghasilan mereka bisa mencapai Rp. 1-1,5 juta perbulan. Hal dikatakan oleh Prof.Dr. Ni Luh Putu Wiagustini,SE.M.Si salah satu nara sumber pada Seminar Potret dan Potensi Perempuan Pada Komunitas Usaha Banten di kantor PLUT UMKM Samuantiga Bedulu Blahbatuh Gianyar (4/12).

Membeli banten terkadang memang lebih mudah dibanding membuat sendiri, beberapa bahan baku seperti tumpeng, nasi caru, jaitan dasar sudah tersedia banyak di pasar tradisional sehingga mempercepat proses penyelesaian banten. Potensi inilah yang banyak di lirik oleh para perempuan khususnya dikalangan ibu rumah tangga di Bali.

Menurut Prof. Wiagustini, potensi usaha banten di Kabupaten Gianyar cukup besar, dan tidak mengenal kata surut. Karena upacara keagamaan terus berjalan sesuai dengan agama dan adat istiadat. Mengapa usaha ini cukup menjanjikan, karena pemesanan relative tetap dan homogen sesuai dengan hari-hari suci dan pedewasaan  sehingga persiapan dapat direncanakan dengan baik. usaha banten juga sarat dengan nilai pelestarian kearifan lokal, sehingga wajib untuk dilestarikan keberadaannya. Bisnis banten ini terbukti mampu menyerap tenaga kerja perempuan yang memiliki pendidikan formal rendah dan terikat kewajiban pada keluarga dan banjar sehingga memiliki mobilitas terbatas. “ Berkiprah di banten ini juga memberikan status sosial “khusus” dimasyarakat karena keahliannya sangat diperlukan, suatu pengakuan yang memiliki nilai sosial tinggi,” jelas Prof Wiagustini.

Potensi usaha banten yang menjanjikan ini diakui oleh salah satu supplier banten I.B Putu Adi Supartha pemilik Yadnya Grosir dan Pesraman Upakara di Keluarahan Beng Gianyar. Menurutnya bisnis banten ini sangat menjanjikan, karena kehidupan keagmaan di Bali tidak pernah berhenti. Sebagai pemilik toko yang khusus menjual sarana upakara, ia tidak bisa bergerak sendiri namun ia juga melibatkan hampir seluruh ibu-ibu di lingkungan sekitar bahkan sampai ke luar daerah. Ibu-ibu yang hampir sebagaian besar hanya berstatus rumah tangga biasa menjadi pemasok utama alat-alat /sarana upakara seperti tumpeng, jejaitan, kelapa dan lain sebagainya.  Bahkan mereka kewalahan dalam menyiapkan bahan, sehingga pasokan bisa didatangkan dari tempat lain. Dari segi penghasilan menurut I.B Adi Suparta sangat menjanjikan, bisa mencapai Rp. 1-.2 juta perbulan.

Bupati Gianyar dalam ini diwakili oleh Asisten 1 Setda Kabupaten Gianyar, Cokorda Rai Widiarsa mengatakan saat ini membeli banten memang satu kebutuhan yang tidak dapat dihindari. Mengingat keterbatasan waktu bagi perempuan bekerja mencari nafkah seringkali menjadi masalah, dengan membeli semua jadi dimudahkan. “Namun perlu diingat, kondisi ini jangan sampai menimbulkan kesanupacara itu bisa dibeli. Jangan sampai juga mudahnya membeli banten justru mengaburkan  esensi dan jati diri kita sebagai umat Hindhu,” tegas Cok Rai Widiarsa.

Cok Rai juga menambahkan untuk tetap melestarikan adat dan budaya Bali, kalau bisa para perempuan Hindu untuk upacara yang rutin seperti canang sehari-hari, banten kajeng kliwon, purnama maupun tilem hendaknya dibuat sendiri dirumah. Sehingga ada proses pembelajaran pada anak-anak dan kerjasama di lingkungan keluarga.

Sementara itu Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga berencana Kabupaten Gianyar, I.A Putu Sri Ambari mengatakan, seminar ini yang juag menghadirkan nara sumber Dr.I.A Nyoman Saskara,SE.M.Si ini merupakan kerjasama Badan PP dan KB Kab. Gianyar dengan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana. “ Kami ingin perempuan di Gianyar dapat memanfaatkan usaha banten sebagai peluang bisnis sehingga mampu mandiri dan meningkatkan kesejahteraan keluarga,” jelas I.A Ambari.gus


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER