Peringati Hari HIV Sedunia, IDI Gianyar Bagikan Bunga dan Pamflet di Tamkot Gianyar

  • 02 Desember 2015
  • 00:00 WITA
  • Gianyar
  • Dibaca: 3239 Pengunjung

Gianyar, suaradewata.com Memperingati Hari AIDS Sedunia tanggal 1 Desember ini, para dokter yang tergabung dalam Ikatan Dokter Indonesia (IDI) cabang Gianyar melakukan aksi simpatik dengan membagi bunga mawar serta pamflef berisi pesan tentang apa itu HIV/AIDS  berikut pencegahannya pada masyarakat (1/12).

Diawali pagi hari tepatnya pukul 07.00 Wita sekitar seratus orang lebih dokter yang terdiri dari spesialis dan dokter umum   berjalan kaki mulai dari RSUD Sanjiwani Gianyar menuju kantor Bupati Gianyar.  Dihalaman Kantor Bupati rombongan diterima oleh Wakil Bupati Made Mahayastra, sekaligus memberikan bunga mawar sekaligus memaparkan tujuan dari aksi tersebut.  Ketua IDI cabang Gianyar dr. Nyoman Rudi Susantha S.POG mengatakan aksi ini mereka lakukan karena ikut merasa prihatin atas semakin meningkatnya umlah  kasus HIV/AIDS dan sedikitnya pengetahuan masyarakat dalam menghadapi orang-orang yang terjangkit HIV/AIDS.

Setelah dari kantor Bupati Gianyar, menurut Rudi Susantha rombongan akan membagi-bagikan bunga dan pamflet di dekat Taman Kota Ciung Wanara Gianyar pada masyarakat yang kebetulan lewat.  Dalam pamflet tersebut, sudah berisi pesan bagaimana menghadapi mereka-mereka yang sudah positif terkena HIV. Penderita HIV bukanlah orang kotor atau sampah masyarakat yang harus dikucilkan dan dijauhi, namun harus diberangkul diberi dukungan agar mereka kuat menghadapi penyakit yang mereka derita.

Dr. Rudi Susantha juga menambahkan ada hal penting yang harus disampaikan dan diketahui masyarakat Bali terutama terkait dengan memandikan jenasah penderita HIV. Seringkali masyarakat ketakutan secara berlebihan, sehingga tidak berani memandikan bahkan sering langsung dibawa ke setra atau kuburan. Padahal jenasah penderita HIV/AIDS aman untuk dimandikan asal ikuti syarat-syarat yang ditentukan, salah satunya sebaiknya jenasah didiamkan terlebih dahulu selama minimal 4 jam karena berdasarkan hasil penelitian, visrus di tubuh ikut mati setelah 4 jam waktu meninggalnya penderita. “ Aksi ini adalah bentuk tanggung jawab kami sebagai dokter, kami ingin masyarakat bisa bertindak lebih aman dan bijaksana dalam menghadapi penderita HIV/AIDS yang ada dilingkungan sekitar mereka,” jelas dr. Rudi Susantha.

Wakil Bupati Gianyar Made Mahayastra menyambut baik aksi simpatik dari para dokter dalam membantu menanggulangi penyebaran HIV/AIDS di Gianyar. seperti diketahui jumlah penderita HIV itu seperti fenomena gunung es, yang tidak terlihat jumlahnya jauh lebih besar. Semakin meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang apa itu HIV/AIDS dan bagaimana cara mencegahnya, Mahayastra yakin laju perkembangan penderita HIV dapat ditekan. gus


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER