PDIP Luncurkan Program Semesta Berencana Jelang Pilkada

  • 23 November 2015
  • 00:00 WITA
  • Denpasar
  • Dibaca: 3733 Pengunjung

Denpasarsuaradewata.com - PDIP meluncurkan Program Pembangunan Pola Semesta Berencana. Program ini diluncurkan, untuk memastikan kesamaan prinsip dan konsep pembangunan para calon kepala daerah dan wakil kepala daerah, dalam Pilkada serentak 9 Desember 2015 mendatang.

Menurut Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri, untuk tahap awal program ini akan dilaksanakan di Bali terhadap 6 pasangan calon kepala daerah dan wakil kepala daerah yang diusung PDIP. Program tersebut digunakan demi memastikan pembangunan di daerah tak terpisah antara satu daerah dengan daerah yang lain.

"Jadi visi misi masing-masing calon kepala daerah bukanlah visi misi lima tahunan yang terpisah, namun Program Pembangunan Semesta Berencana. Tema besarnya adalah memilih jalan Trisakti menjadi jalan pembangunan bersama," ujar Megawati, dalam konferensi pers di Kantor DPD PDIP Bali, Minggu (22/11).

Konsep tersebut, menurut Megawati, sesungguhnya sudah pernah dilaksanakan pada era pemerintahan Bung Karno. Hanya saja pada era Orde Baru, program tersebut diganti menjadi Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN).

Selanjutnya setelah UUD 1945 diamandemen, konsep Pembangunan Semesta Berencana itu hilang dengan mendorong Otonomi Daerah. Akibatnya, pelaksanaan di lapangan tak sesuai dengan niat dasar, dan justru pembangunan nasional Indonesia jadi kurang terarah.

"Kalau sekarang, dalam rangka teknis perencanaan, setiap calon presiden, calon gubernur, calon bupati, calon wali kota, membuat visi-misi masing-masing untuk lima tahun. Tak ada yang berkesinambungan ketika lima tahun kemudian pemimpin berganti lagi," ujar Megawati.

Ia menginginkan, agar ada kesepakatan pembangunan nasional semesta berencana itu. Misalnya, untuk 50 tahun ke depan. "Kalau cuma tiap lima tahunan, programnya belum selesai, eh, sudah pemilu atau pilkada lagi, ganti orang lagi. Akhirnya tak terbentuk kesinambungan yang jelas," tandasnya.

Mantan Presiden RI itu bahkan mengaku sudah bicara dengan Ketua MPR Zulkifli Hasan, untuk memikirkan kemungkinan mengamandemen lagi UUD 1945 demi menghidupkan kembali konsep Pembangunan Semesta Berencana. Namun, walau sudah ada kesepahaman yang sama, proses amandemen tak bisa langsung dilaksanakan.

Atas dasar itu, PDIP memilih menguji cobanya sendiri di Pilkada serentak gelombang pertama ini. Bahkan Bali, dijadikan 'pilot project' untuk program ini. Bali dipilih, karena bagi Megawati, saat ini pembangunan di masing-masing kabupaten atau kota di Bali justru jalan sendiri-sendiri. Nantinya dengan konsep Semesta Berencana, maka keenam calon kepala daerah yang diusung PDIP akan diarahkan memiliki visi misi yang saling terkoneksi.

"Kalau sekarang kan beda-beda. Yang ini pingin bangun dam, yang sana ingin kereta, yang lain bandara. Padahal kan harusnya bisa disinergikan. Misalnya Bali, kalau ingin bangun jalan, bisa sekalian dibangun semuanya dalam 5 tahun secara bersama-sama. Karena toh berdampingan bersama semua kok," pungkas Megawati.san


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER