Ancam Habitat Anjing Kintamani, Dewan Bangli Minta Pemerintah Maksimal Tangani Rabies

  • 17 Mei 2023
  • 17:20 WITA
  • Bangli
  • Dibaca: 1714 Pengunjung
Anggota DPRD Bangli, I Nengah Darsana meminta pemerintah serius menangani rabies

Bangli, suaradewata.com - Merebaknya kembali kasus virus rabies (anjing gila) tentunya menjadi ancaman serius bagi para peternak (brider) Anjing Kintamani. Pasalnya, kondisi tersebut selain mengancam keberadaan habitat ras anjing yang telah mendapat pengakuan dunia ini, juga membuat para brider kesulitan dalam memasarkan anjing Kintamani ke luar daerah. Karenanya, kalangan DPRD Bangli meminta Pemprov Bali dan Pemkab Bangli melakukan penanganan serius terhadap penyebaran rabies di Bali. 

Demikian dikatakan Anggota DPRD Bangli I Nengah Darsana, belum lama ini. Menurut Darsana, selain masih rendahnya animo masyarakat Bali untuk memelihara anjing Kintamani, penyakit rabies masih menjadi momok bagi para peternak anjing Kintamani. "Para peternak jadi kesulitan menjual hasil ternak ke penghobi luar daerah," ujarnya. Pasalnya, lanjut dia, sampai saat ini pihak Karantina masih melarang keluar masuknya anjing ke Bali.  

Karenanya, pemerintah mesti melakukan penanganan secara maksimal sehingga anjing KIntamani benar-benar aman dari serangan rabies. “Kita harap peternak maupun masyarakat bisa melindungi anjing Kintamani yang telah mendapatkan pengakuan dunia dari serangan rabies,”bebernya. Ditambahkan, selama ini keluar masuk anjing Kintamani masih dibatasi. Anjing Kintamani hanya dibolehkan ke luar saat ada pameran anjing Kintamani serta kepentingan penelitian. Karenanya, pemasaran anjing belum bisa maksimal sehingga nilai jualnya pun masih stagnan. “Sejatinya anjing Kintamani sudah mendunia, namun karena kendala itu jadi pemasaran masih terhambat,”beber Darsan yang juga peternak anjing Kintamani ini.

Disinggung soal harga anjing Kintamani, kata dia, sesuai dengan kelasnya. Menurutnya, untuk kelas lomba atau pameran harganya bisa menembus harga Rp 3 juta per ekornya. Sementara untuk kelas anjing rumah, artinya sekedar untuk jaga rumah berkisar antara Rp 1,5 juta. Dia pun lantas berharap, agar warga bisa lebih mencintai anjing Kintamani sehingga anjing Kintamani yang telah diakui dunia bisa lestari. “Kita harap para brider terus semangat untuk memuliabiakan anjing Kintamani sehingga kualitasnya bisa terus ditingkatkan,”ucapnya.

Dia pun lantas mengapresiasi pihak Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (PKP) Bangli menggelar lomba anjing Kintamani. Yang mana, lomba serangkaian HUT Kota Bangli ke -819 bisa menyedot penghobi anjing dari Bali dan luar Bali. “Kita harap lomba ini bisa dilaksanakan secara berkesinambungan untuk membangkit kecintaan masyarakat terhadap anjing Kintamani,”pungkasnya.ard/adn


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER