Daya Tampung SD Dan SMP Di Buleleng Dalam PPDB Tahun Ajaran 2022/2023, Tercukupi. 

  • 21 Mei 2022
  • 15:50 WITA
  • Buleleng
  • Dibaca: 1657 Pengunjung
Kepala Disdikpora Buleleng, Made Astika. Foto: sad

Buleleng, suaradewata.com - Rencana pembukaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) untuk Sekolah Dasar (SD) maupun Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Buleleng pada bulan Juni 2022 mendatang, pihak Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Buleleng melakukan pemetaan daya tampung sekolah. 

Hal hasil setelah dilakukan pemetaan, untuk daya tampung SD maupun SMP di Kabupaten Buleleng dalam PPDB Tahun Ajaran 2022/2023 masih tercukupi.  

“Sistem PPDB tahun tahun ajaran 2022-2023, masih sama dengan tahun sebelumnya. Dimana mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) RI No. 1 Tahun 2021.” ucap Kepala Disdikpora Buleleng, Made Astika, pada Jumat (20/5/2022) siang. 

Lebih lanjut dijelaskan untuk pendaftarannya, calon siswa SD dilakukan sesuai kesiapan pihak satuan pendidikan, baik itu luring maupun daring. Sedangkan pendaftaran calon siswa SMP dilakukan melalui online. 

"Untuk pelaksanaan PPDB khusus di Buleleng tahun ajaran ini, kita masih mengacu pada regulasi sebelumnya yakni menggunakan empat jalur. Hingga saat ini belum ada di terbitkan aturan baru terkait hal itu," terang Astika. 

Dengan masih menggunakan sistem sebelumnya, menurut Astika dipastikan jika setiap satuan pendidikan baik SD dan SMP Negeri di Buleleng masih memadai dalam penerimaan siswa baru pada tahun ini.  

“Bukan hanya itu, kuota jalur PPDB masih sama yakni untuk SD penerimaan lewat jalur zonasi sekitar 70 persen.” jelasnya lagi.

Iapun mengatakan untuk jalur afirmasi minimal sekitar 15 persen. Untuk jalur perpindahan tugas orangtua maksimal 5 persen dan jalur prestasi ada 10 persen. Sedangkan jumlah kuota maksimal jalur PPDB untuk SMP yakni jalur zonasi 50 persen, jalur afirmasi 15 persen minimal, lalu jalur perpindahan tugas orangtua 5 persen maksimal. Dan untuk jalur prestasi tidak boleh melebihi 30 persen.  

"Kita akan pastikan tidak ada kekurangan jumlah lulusan dengan layanan pendidikan yang ada. Apalagi akan ditambah adanya sekolah swasta, maka dipastikan berimbang," ucap Astika. 

Sementara terkait siswa Drop out (DO), kata Astika pihaknya di Disdikpora Buleleng akan terus mengupayakan, agar siswa yang DO dapat kembali melanjutkan pendidikan dalam proses PPDB.  

“Upaya pendekatan terus dilakukan, agar mengetahui penyebab siswa tersebut tidak dapat melanjutkan sekolah. Dan apabila dari pendekatan itu diketahui penyebabnya lantaran persoalan ekonomi, maka Disdikpora akan mengupayakan memberikan bantuan berupa beasiswa. Dalam hal ini diharapkan, agar semua bisa tertampung dan kedepan tidak ada yang tidak bisa melanjutkan untuk bersekolah," pungkas Astika.sad/nop


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER