Stok Minyak Curah di Pasar Bangli Tetap Langka, Harga Migor Kemasan Juga Masih Tinggi 

  • 23 Maret 2022
  • 12:55 WITA
  • Bangli
  • Dibaca: 1474 Pengunjung
tim gabungan Polsek Kota Bangli bersama Disperindag, dan Kodim 1626/Bangli melakukan sidak, Rabu (23/3/2022). Foto : ist

Bangli, suaradewata.com - Ketersedian atau stok minyak goreng (migor) curah di pasar Kidul, Bangli sampai saat ini justru masih kosong. Sementara stok migor kemasan (premium), cukup tersedia. Hanya saja, harganya  tergolong masih tinggi. Hal tersebut terungkap tim gabungan Polsek Kota Bangli bersama Disperindag, dan Kodim 1626/Bangli melakukan sidak, Rabu (23/3/2022) menyasar pedagang pasar Kidul, toko hingga agen migor di wilayah kota Bangli.   

Sidak dipimpin langsung Kapolsek Bangli, Kompol. I Made Adi Suryawan. Dari pantauan di lapangan, diketahui distribusi minyak goreng kemasan dari agen saat ini tergolong lancar. Hanya saja, harganya terbilang masih tinggi berkisar Rp 24 ribu sampai Rp 25 ribu per liter. Sebaliknya, ketersedian minyak goreng curah justru masih langka alias kosong. "Setelah sebulan sempat kosong, terakhir baru dua hari lalu saya dapat kiriman minyak curah dari agen sebanyak dua drum. Tapi sekarang seluruh stoknya sudah kembali kosong," ungkap Ni Wayan Kariani salah satu pedagang di Pasar Kidul. Disebutkan, harga minyak goreng curah sebelumnya Rp. 14 ribu hingga Rp. 16 ribu per kilo. "Tapi, kalau sekarang sudah naik lagi menjadi Rp. 18 ribu per kilo," ujarnya.  

Hal yang sama juga disampaikan pedagang lainnya, Ni Kadek Warstini. Untuk migor kemasan, saat ini relatif cukup banyak tersedia dipasaran. "Sekarang distribusi migor kemasan cukup lancar. Tapi harganya masih tinggi. Saat ini harganya Rp. 24 ribu untuk kemasan satu liter. Sedangkan kemasan dua liter harganya Rp. 48 ribu," sebutnya. Dampaknya, para pedagang mengaku tidak berani menyetok minyak dalam jumlah banyak. Sebab, mereka khawatir jika tiba-tiba  harganya akan anjlok.  

Sementara itu, Kapolsek Kota Bangli Kompol I Made Adi Suryawan mengungkapkan sidak migor ini dilakukan untuk memastikan bahwa ketersediaan dan harga minyak goreng di pasar tradisional dan distributor. Selain itu, juga untuk mencegah terjadinya upaya penimbunan yang dilakukan oknum nakal. "Dari hasil sidak, secara umum ketersediaan minyak goreng kemasan untuk di Pasar Kidul masih cukup memadai. Sedangkan minyak goreng curah masih agak kurang. Kemungkinan karena suplaynya yang terbatas," ungkapnya. 

Lebih lanjut disampaikan, dari sisi harga rata-rata berkisar Rp. 24 ribu hingga 25 ribu per satu liter untuk migor kemasan. "Sidak seperti ini akan intens kita lakukan agar tidak terjadi kenaikan harga yang terlalu melambung. Sekaligus kita juga ingin memastikan supaya tidak ada upaya penimbunan yang dilakukan oknum-oknum tak bertanggung jawab," tegasnya. Jika ditemukan indikasi penimbunan, dipastikan tindakan tegas akan diterapkan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.ard/nop


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER