Malam Perayaan Natal Bersama Penuh Kasih dan Memupuk Rasa Persaudaraan

  • 11 Desember 2021
  • 19:05 WITA
  • Badung
  • Dibaca: 1526 Pengunjung
Malam Perayaan Natal Bersama dengan menghidupkan lilin, (Jumat,10/12/2021)/(Foto/angga/suaradewata)

Badung,suaradewata.com - Perayaan Natal Bersama yang diselenggarakan oleh umat Kristen dan Katolik di Balai Budaya Giri Nata Mandala Pusat Pemerintah (Puspem) Badung, Jumat, (10/12/2021), penuh dengan kasih. Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Badung, Putu Parwata yang sekaligus sebagai Ketua Steering Committee perayaan natal bersama ini menyebutkan perayaan natal adalah perayaan kelahiran Yesus Kristus di dunia dan perayaan natal hari ini diharapkan dapat memupuk rasa persaudaraan dan kerukunan semua umat di Bali. Sehingga seluruh umat yang ada di Bali dapat hidup berdampingan dengan penuh toleransi.

"Seperti slogan yang ada di Bali. Segilik segulung selulung sebayantaka, Paras Paros Sarpanaya yang artinya bersatu padu saling menghargai pendapat orang lain dan saling mengingatkan saling menyayangi serta hidup saling tolong menolong," sebut Putu Parwata.

Putu Parwata juga menerangkan, di dalam kasih Yesus, dalam perayaan natal bersama ini adapun yang menjadi tema adalah menjadi gereja yang menghargai adat agama dan budaya dalam kasih persaudaraan. Tema ini tentunya sangat tepat jika kita hubungkan dengan situasi saat ini, bahwa perayaan kelahiran Yesus Kristus ke dunia mengingatkan kita semua bahwa rasa saling harga menghargai antara sesama kita perlu terus dipupuk dan ditingkatkan. Sehingga terciptanya kerukunan dan persatuan diantara kita terlebih dalam menghadapi tantangan global. Dan makna kata Bhinneka Tunggal Ika hendaknya dapat kita pahami dan dilaksanakan serta menjadi acuan dalam kehidupan pribadi kita dalam bermasyarakat berbangsa dan bernegara. Sehingga muncul rasa saling harga menghargai dan saling menghormati diantara sesama kita.

"Melalui perayaan natal bersama ini semoga umat kristiani, gereja, pemerintah dan seluruh masyarakat Bali dapat semangat dengan penuh rasa kegotong royongan membangun Bali, membangkitkan Bali, Bali Bangkit bersatu dan tetap dalam bingkai kebersamaan," terangnya.

Dalam perayaan natal bersama ini, juga mengundang panti asuhan yang berkebutuhan khusus sebagai bentuk sukacita ungkapan syukur umat kristiani atas kelahiran Yesus. Kata ia, ada 9 panti asuhan yang diundang dalam perayaan natal bersama ini. Diantaranya ada panti asuhan disabilitas dari umat Muslim, umat Hindu dan umat Kristen.

"Kita fasilitasi antara lain adalah kebutuhan makan kemudian minum, vitamin dan ada beberapa sekedar uang untuk fasilitasi mereka. Jadi ini adalah bentuk kepedulian saja terhadap sesama kita karena perayaan Natal ini sebagai bentuk kehidupan dalam kebersamaan. Nah inilah yang kita wujudkan sehingga kita memberikan tali kasih," pungkasnya.ang/nop


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER