Desa Bondalem Mulai Dikarantina Selama 15 Hari, Pasca Belasan Warga Terkonfirmasi Positif Covid-19

  • 03 Mei 2020
  • 19:40 WITA
  • Buleleng
  • Dibaca: 2350 Pengunjung
suaradewata

Buleleng, suaradewata.com - Wilayah Desa Bondalem, Kecamatan Tejakula, Buleleng, dikarantina terhitung sejak Minggu (3/5/2020) sore ini hingga 15 hari ke depan. Ini diputuskan tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Buleleng, setelah mengetahui belasan orang di desa itu terkonfirmasi positif Covid-19 atau virus Corona pasca dilakukan test swab.

Ketua GTPP Covid-19 Buleleng yang juga Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana mengatakan, hasil test swab terhadap 16 orang terkonfirmasi positif Covid-19 diterima pada Sabtu (2/5/2020) malam. Dari 19 orang tersebut, 14 orang adalah pedagang, 1 orang keluarga PDP 18, dan 1 lagi adalah Pekerja Migran Indonesia (PMI).

Kebijakan ini menyusul adanya kasus transmisi lokal, yakni belasan pedagang di pasar desa Bondalem terkonfirmasi positif Covid-19. "Kami telah putuskan mengkaratina Desa Bondalem mulai Minggu sore ini. Masyarakat Bondalem diam di rumah, tidak ada interkasi sosial dan sebagainya dan tidak ada interaksi keluar masuk di desa Bondalem," ujar Suradnyana, Minggu (3/5/2020) siang.

Dengan penerapan karantina wilayah Desa Bondalem, Tim GTPP Covid-19 Buleleng punya kewajiban menyiapkan bantuan makanan bagi warga di Desa Bondalem. Setiap orang di Desa Bondalem dijatah mendapat bantuan beras sebanyak 04 Kg, telur 3 butir, dan beberapa kebutuhan pokok lainnya.

"Saya minta Perbekel desa Bondalem melakukan pendataan terhadap jumlah warga yang ada disana, dan juga agar disampaikan berapa masyarakat yang mampu dan masyarakat yang kurang mampu," kata Suradnyana.

Hal inipun sudah dibahas pada Rapat Koordinasi yang dipimpin langsung Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana, dan diikuti oleh Pimpinan SKPD terkait, FKPD Buleleng serta beberapa pihak terkait, di Ruang Rapat Kantor Bupati Buleleng. Khusus di Banjar Celagi Batur, Desa Bondalem Kecamatan Tejakula, sebanyak 94 orang dari 28 Kepala Keluarga (KK) diberlakukan karantina secara tertutup.

Selama 14 hari, 94 orang tersebut tidak diperkenankan keluar rumah, namun makanan siap saji akan disediakan oleh Tim GTPP Covid-19 Buleleng. Untuk warga Desa Bondalem lainnya selama masa karantina desa tidak boleh keluar Desa Bondalem, dan warga dari desa lain juga tidak diperkenankan ke Desa Bondalem untuk sementara waktu.

Kegiatan upacara meninggal, warga diizinkan melakukan upacara dengan maksimal peserta 25 orang. Warung-warung makan, warung kopi, atau warung kecil lainnya tidak dibuka dulu kecuali penjual sembako, penjual gas boleh buka namun tetap terbatas.

"Untuk 28 KK yang lebih awal dikarantina tidak diberikan keluar rumah. Warga lain masih bisa keluar rumah tapi tidak boleh keluar desa dan dipantau gugus tugas, anggota Polisi dan TNI terkait disiplin diri melakukan pembatasan jarak sosial. Kami tanggung kebutuhan pokok warga," jelas Sekretaris GTPP Covid-19 Buleleng, Gede Suyasa.

GTPP Covid-19 Buleleng menyiapkan stok bahan pokok untuk semua warga dengan total 18.372 jiwa. Kebutuhan pokok ini didistribusikan setiap satu minggu selama masa karantina. Untuk beras, sudah dipesan langsung ke Bulog. Sedangkan untuk telur, sayur dan bahan pokok lainnya pengadaanya oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) setempat.

Suyasa mengaku, akan segera membuat Surat Keputusan (SK) Bupati kepada Dinsos Buleleng sebagai acuan dasar pemberian sembako. "Disiapkan kurang lebih 102 ton beras untuk warga Bondalem. Dana pemberian sembako diperkirakan Rp38 miliar, rinciannya Rp15 ribu per orang. Ini disesuaikan dengan data Perbekel Bondalem, warga mana saja berhak mendapatkan sembako," tandas Suyasa.

Tim GTPP Covid-19 Buleleng juga akan menelusuri masyarakat yang melakukan kontak erat dengan mereka berstatus pasien terkonfirmasi positif dengan radius 300 meter sampai dengan 500 meter. Dengan penambahan kasus orang terkonfirmasi positif, kini jumlah dirawat dengan status positif Covid-19 ada 20 orang. Dan 1 orang PMI yanf sebelumnya terkonfirmasi positif sudah dipulangkan, karena hasil test swab-nya dua kali dinyatakan negatif. rik/nop


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER