Diperlukan Sinergitas Pemerintah Desa dan Adat Tangani Dampak Covid-19

  • 08 April 2020
  • 19:15 WITA
  • Buleleng
  • Dibaca: 1666 Pengunjung
suaradewata

Buleleng, suaradewata.com - Dalam penanganan dampak Covid-19 di Buleleng, Pemkab Buleleng berharap ada sinergi dengan pemerintah desa dan desa adat. Sinergi itu salah satunya dengan pemberian sembako kepada masyarakat miskin terdampak. Hal itu diungkapkan Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Buleleng, Gede Suyasa.

Suyasa mengatakan, Pemkab Buleleng, melalui Dinas Sosial (Dinsos) Buleleng tengah mempersiapkan bantuan sosial untuk masyarakat miskin terdampak lewar program Jaring Pengaman Sosial (JPS). Bantuan itu berupa sembako dan bantuan non tunai yang dapat digunakan di E-Warung yang telah ditunjuk.

Jumlah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) di Buleleng saat ini berjumlah 68.005 jiwa. "Dari pusat mengalokasikan dana untuk 38.557 jiwa, sisanya sebanyak 29.448 jiwa ditanggung oleh pemerintah daerah bersinergi dengan pemerintah desa dan desa adat," ujar Suyasa, Rabu (8/4/2020) siang. 

Dinsos Buleleng, sebut Suyasa yang juga Sekda Buleleng, baru saja mendapatkan informasi bahwa Buleleng mendapat tambahan bantuan untuk 14.005 jiwa dari pemerintah pusat. Sehingga sisanya sebanyak 15.443 KPM yang bakal ditanggung Pemkab Buleleng dan Pemprov Bali secara gotong royong.

Sementara Pemerintah desa dan desa adat juga diharapkan dapat merelokasi dana untuk bisa menyiapkan bantuan terhadap masyarakat miskin terdampak yang tidak masuk dalam DTKS. "Tidak hanya KPM yang masuk dalam DTKS yang terdampak, bisa saja orang yang diberhentikan bekerja sementara, tidak terdaftar atau belum terdaftar juga kena dampaknya. Ini yang nanti dijawab lewat APBDes," kata Suyasa.
  
Saat ini kasus Covid-19 di Buleleng mengalami penurunan jumlah. Saat ini ada satu orang terkonfirmasi (positif), sisanya dinyatakan negatif dan sembuh. PDP baru yang sempat dirawat di RS Pratama Giri Emas sudah dinyatakan negatif, dan bukan merupakan pasien Covid-19. ODP yang teridentifikasi di Buleleng secara kumulatif berjumlah 78 ODP.

Rinciannya, dari sebelumnya ODP yang masih bergejala berjumlah dua ODP kini berkurang satu orang karena sudah tidak bergejala. Sedangkan ODP yang sudah tidak bergejala dan sudah selesai masa pantau berjumlah 57 orang bertambah satu dari sebelumnya. ODP yang sudah tidak bergejala tapi masih dalam masa pantau berjumlah 20 ODP.

Untuk Orang Tanpa Gejala (OTG) dari yang sebelumnya 160 orang, per hari ini berjumlah 163 orang dengan tambahan tiga orang dari hasil tracing kontak erat dengan PDP 9. Saaat ini juga dilakukan pemantauan terhadap pelaku perjalanan wilayah terjangkit dan wilayah transmisi lokal (tanpa gejala) yang sudah berakhir masa pantau selama 14 hari sebanyak 588 orang.

Sisa yang masih dipantau Puskesmas sampai saat ini berjumlah 968 orang, dengan rincian pekerja kapal pesiar 300 orang, TKI lainnya 32 orang, WNA 4 orang, pulang dari luar negeri dan lain-lain 4 orang, dan orang yang datang dari daerah transmisi lokal di Indonesia berjumlah 628 orang. rik/nop


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER