130 PDP di Bali Dikonfirmasi Negatif  Covid-19 Sebanyak 87 Orang

  • 29 Maret 2020
  • 17:35 WITA
  • Denpasar
  • Dibaca: 1661 Pengunjung
suaradewata

Denpasar,suaradewata.com - Jumlah PDP di Bali secara akumulatif saat ini sebanyak 130 orang. Dari jumlah tersebut yang dinyatakan negatif COVID-19 sebanyak 87 orang sudah ke luar, balik ke rumah dinyatakan sehat. Kemudian jumlah pasien positif COVID-19 ada 9 orang yang terdiri dari 4 WNA dan 5 WNI. Sehingga Masih ada 38 orang yang dirawat di Rumah Sakit (RS), baik di Sanglah maupun 10 RS pemerintah yang tersebar di Kabupaten/Kota di Bali.

"Sehingga atas kondisi itu, kami masih memiliki ketersediaan ruang isolasi yang memadai sekiranya ada tambahan pasien positif," demikian penjelasan yang disampaikan Gubernur Bali, Wayan Koster saat diwawancarai langsung oleh TVRI Nasional, pada Sabtu (28/3).

Sejalan dengan itu dan mendengar masukan dari berbagai pihak, Gubernur Koster asal Kabupaten Buleleng ini menyatakan bahwa kami telah menyiapkan RS PTN Udayana sebagai pusat isolasi pasien COVID-19, maupun pusat pencegahan. RS PTN Udayana yang akan difungsikan tanggal 7 April ini, sekarang masih dalam persiapan. "Kalau itu sudah siap, maka RS daerah lainnya yang saat ini merawat pasien COVID-19 akan kami hentikan, supaya penyebarannya bisa dilokalisir, tidak menyebar ke berbagai daerah," sebutnya sambil menyatakan dengan demikian pengelolaan COVID-19 di Bali dilokalisir yang hanya dipusatkan di RS PTN Udayana.

Berkaitan dengan fasilitas yang dibutuhkan tekait penanganan COVID-19, kami telah mendapat bantuan dari pusat berupa APD yaitu sebanyak 4000 unit, kiriman rapid  test kit sebanyak 3.800 unit. "Itu baru tahap 1, akan dikirim lagi pada tahap berikutnya dan alat-alat tersebut sudah langsung kami distribusikan melalui Satgas kepada RS rujukan yang melaksanakan penanganan COVID-19," tambahnya.

Sehingga Rapid test sudah mulai dilakukan kemarin (Jumat tanggal 27 Maret, Red) yang diprioritaskan bagi tenaga medis yang bertugas di RS rujukan untuk  memastikan para tenaga medis ini betul-betul sehat. Kami juga prioritaskan Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang baru pulang dari berbagai negara. Bahkan PMI yang dikarantina sudah menjalani rapid test, hasilnya negatif dan mereka diberi surat keterangan sehat dan diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing untuk selanjutnya melakukan isolasi mandiri.

"Hasil rapid test keluar dalam waktu 15 menit, sehingga tak membutuhkan waktu lama untuk mengetahui hasilnya. Menurut informasi dari dokter, tingkat akurasinya mencapai 99 persen," ujarnya kembali.

Disisi lain, Wayan Koster mengatakan Kementerian Kesehatan juga telah mengijinkan RS Sanglah untuk lakukan uji Swab. Dimana kami telah menyiapkan fasilitasi untuk itu seperti tenaga medis, sehingga mulai tanggal 26 Maret, RS Sanglah sudah lakukan uji Swab tehadap PDP COVID-19. Dengan demikian, hasil pemeriksaan dapat diketahui lebih cepat. "Selama ini dikirim dulu ke Jakarta dan Surabaya. Hasil cukup lama karena antri. Sekarang sudah lakukan mandiri di Sanglah," katanya.

Terkait dengan kepulangan PMI, kami memperoleh informasi dari Kedubes bahwa mereka akan kembali. Untuk itu, kami melakukan antisipasi melalui koordinasi dengan pihak penerbangan travel, agen yang mengirim ke LN, kemudian cek jadwal keberangkatan ke Bali. Sampai di Bandara Ngurah Rai, sesuai dengan prosedur harus melalui jalur khusus, tunjukkan sertifikat sehat. Kalau tunjukkan sertifikat sehat dan tak berasal dari negara terjangkit, maka diijinkan untuk pulang.

"Kalau berasal dari negara terjangkit, harus dikarantina, diperiksa, kalau hasilnya sehat atau negatif baru boleh pulang, kalau sakit diisolasi di RS. Sejauh ini sebaian besar dari ribuan yang pulang, hanya 41 yang karantina, belum ada positif, negatif semua dan boleh pulang. Malam ini masih ada yang akan datang," pungkas Gubernur Koster.awp/nop


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER