Jembatan di Desa Bungkulan Rusak Parah, Warga Berharap Segera Diperbaiki

  • 14 Februari 2020
  • 20:15 WITA
  • Buleleng
  • Dibaca: 1864 Pengunjung
suaradewata

Buleleng, suaradewata.com - Jembatan penghubung antara pusat desa Bungkulan dengan Banjar Dinas Kubu Kelod, rusak. Rusaknya jembatan itu mulai dikeluhkan oleh warga, karena tidak kunjung diperbaiki. Padahal jembatan terebut adalah akses vital warga, untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Sejatinya, kerusakan jembatan itu sudah sejak tahun 2017 lalu.

Sejak kerusakan itu, sudah sempat diperbaiki oleh BPBD Buleleng dengan membangun jembatan darurat, karena jembatan sebelumnya roboh tergerus air bah sungai. Hanya saja, setiap hujan jembatan itu tidak bisa dilalui warga, karena ketinggian air sungai melebihi jembatan darurat yang dibangun.

Warga pun mjlai kesulitan melintasi jembatan tersebut, karena air sungai menutup badan jembatan darurat. Akhirnya, masyarakat yang biasanya melintasi jembatan tersebut terpaksa harus memutar arah mengambil jalan lainnya untuk menuju Banjar Dinas Kubu Kelod.

Perbekel Desa Bungkulan, Ketut Kusuma Ardana mengatakan, perbaikan jembatan yang rusak sudah diusulkan ke Pemkab Buleleng tahun 2018 lalu, pasca hancur akibat bencana banjir 2017 lalu lalu. "Kami sudah ajukan permohonan, tapi mungkin karena ada kendala maka belum bisa terealisasi," ujar Ardana.

Ada beberapa faktor membuat jembatan itu belum dilakukan diperbaikan. Yakni, karena pembangunan jembatan itu kewenangan Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali-Penida. "Dulu diperbaiki BPBD, dengan dibuat jembatan darurat, warga ingin jembatan yang kuat dan baru. Ini jembatan darurat bisa dilalui, tapi saat hujan tidak bisa dilalui warga," ungkap Ardana.

Ardana pun mengaku, masih belum bisa mengetahui kapan pembangunan jembatan baru dapat dilakukan. Opsi lain selain pembangunan jembatan baru, sempat disampaikan Ardana kepada warga yakni jalan lingkar desa yang menghubungkan Desa Kubutambahan dengan desa Bungkulan. Ini dilakukan untuk mempermudah akses jalan. Dan itu dibangun menggunakan dana desa.

Hanya saja, tawaran tersebut ditolak oleh masyarakat di Banjar Dinas Kubu Kelod. "Pembangunan jembatan ini kan harus dengan anggaran di pemerintah daerah. Kalau bisa menggunakan dana desa, sudah saya lakukan, tapi lagi-lagi itu kewenangan daerah. Tapi kami berharap, agar bisa cepat diperbaiki jembatan darurat itu," tandas Ardana. rik/nop


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER