Banjar Karang Gunung Sari Tanam 4.000 Bibit Pohon Hijaukan Areal Pura Bukit Mentik 

  • 02 Februari 2020
  • 19:00 WITA
  • Bangli
  • Dibaca: 2309 Pengunjung
suaradewata

Bangli, suaradewata.com - Persoalan degradasi lingkungan hidup kian masif saat ini bukanlah sebuah isapan jempol yang bisa kita anggap sebagai angin lalu. Perubahan cuaca yang demikian ekstrem dan susah diprediksi juga terkait dengan semakin menurunnya kualitas lingkungan alam dan lingkungan sekitar kita. Seperti iklim di negara tropis seperti Indonesia semakin susah diprediksi berapa lama masa musim panas dan berapa lama musim hujan. Faktanya perubahan cuaca yang sangat ekstrem semakin jamak terjadi beberapa tahun belakangan ini. Musim panas terjadi kekeringan hebat dan kebakaran hutan sementara di musim hujan terjadi banjir dimana-mana.

Namun seringkali kepedulian berakhir hanya pada diskusi akademik, aktivis atau obrolan di warung kopi tanpa munculnya gerakan dan aksi nyata. Ataupun kepedulian seringkali muncul saat kepentingan untuk menaikkan citra dan merebut simpati masyarakat. Sementara alam sekitar dalam hal ini alam Bali semakin terdegradasi dan menurun kualitasnya. Terutama soal alih fungsi lahan produktif yang berpotensi menimbulkan bencana di musim kemarau dan terutama di musim hujan seperti kasus tanah longsor. Selain degradasi lingkungan di lahan produktif, degradasi juga menyentuh wilayah Parahyangan yang selama ini disucikan oleh umat Hindu di Bali.

 Tergerak oleh kepedulian itulah yang menginspirasi krama banjar Karang Gunung Sari, Desa Batur Utara untuk bersama-sama dengan berbagai elemen dan dibantu oleh ITDC untuk ngayah dengan cara melakukan penghijauan. Krama banjar Karang Gunung Sari menanam bibit pohon diseputar areal Pura Bukit Mentik Batur; sebuah pura besar di wilayah Batur yang disungsung oleh umat Hindu di Bali. Areal Pura Bukit Mentik berada di lereng wilayah desa Batur yang berhadapan dengan Gunung Batur dan Danau Batur dibawahnya serta Gunung Abang dan Gunung Agung di kejauhan.

 Kegiatan penghijauan dan penanaman bibit pohon yang diselenggarakan krama banjar Karang Gunung Sari bersama berbagai elemen masyarakat tersebut berlangsung pada Sabtu ini 1 Februari 2020. Sejumlah lebih kurang 4000 bibit pohon Ampupu (Kayu Putih) dan Albesia ditanam di areal komplek Pura Bukit Mentik, desa Batur tersebut. Kegiatan penghijauan tersebut melibatkan elemen Sekehe Teruna Teruni, murid-murid SMU, murid-murid SMP, Kasinoman Pura Bukit Mentik serta krama banjar Karang Gunung Sari serta dihadiri undangan pejabat desa Batur Utara serta perwakilan ITDC.

 Panitia Penyelenggara Kegiatan, I Made Yogi Wikrama menyatakan penghijauan dengan penanaman bibit pohon di areal Pura Bukit Mentik bertujuan sebagai wujud bakti kepada Ida Betara dan menjaga kelestarian lingkungan sebagaimana ajaran Tri Hita Karana. “Disamping itu kegiatan penghijauan di areal Pura Bukit Mentik ini kami maksudkan untuk menjaga kekompakan dan kepedulian krama banjar Karang Gunung Sari. Selain menjaga alam dan berbakti kepada ida betara, kegiatan penghijauan ini kan bisa disebut bentuk olahraga menjaga kesehatan juga”, kata Yogi Wikrama.

Sementara pihak Kasinoman Pura Bukit Mentik mengucapkan rasa terimakasih atas kepedulian para pihak dalam menjaga dan menghijaukan areal pura. Ini merupakan salah satu upaya kita, untuk membuat udara disekitar kita menjadi segar dan asri,” ungkap I Wayan Mantik Tim Tri Hita Karana Pura Bukit Mentik. Untuk itu, pihaknya berharap kegiatan serupa bisa dilakukan secara berkesinambungan. Selain itu, kata dia, yang paling penting diperhatikan yakni pasca tanam. Mengingat, kondisi tanah sekitar yang kering menyebabkan bibit pohon rawan mati seperti pengalaman-pengalaman sebelumnya. Karena itu, diharapkan pula, pasca tanam tersebut pemeliharaan pohon harus diperhatikan secara kontinyu oleh semua pihak.

Hal serupa juga disampikan, Kepala Dusun Karuna Gunung Sari I Komang Aditya Pramana. Pihaknya menyambut secara antusias kegiatan ini. Sebab, kegiatan penghijauan ini merupakan salah satu bentuk upaya pelestarian lingkungan sesuai konsep agama Hindu, yakni Tri Hita Karana. “Penghijauan kita lakukan ditempat ini, mengingat kondisi pohon disekitar mulai banyak yang kering. Sehingga diharapkan, diareal prahyangan  kedepan bisa menjadi lebih asri lagi,” tegasnya. Disisi lain, perwakilan ITDC mengaku senang bisa berpartisipasi dalam kegiatan penghijauan di areal Pura Bukit Mentik serta menyatakan kesediaanya untuk terus berpartisipasi dalam kegiatan penghijauan di areal Pura lainnya. Menjelang tengah hari kegiatan penghijauan yang diikuti ratusan elemen masyarakat berakhir dan berhasil menanami hampir seluruh areal di luar Pura Bukit Mentik.ard/nop


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER