Pramugari yang Dirawat di BRSU Tabanan Bukan Suspect Virus Corona

  • 27 Januari 2020
  • 20:35 WITA
  • Tabanan
  • Dibaca: 2540 Pengunjung
istimewa

Tabanan, suaradewata.com - Informasi mengenai adanya seorang pasien yang suspect virus corona di BRSU Tabanan memang cukup meresahkan warga. Namun Kepala Dinas Kesehatan Tabanan menegaskan jika pasien yang merupakan seorang pramugari tersebut negatif nCOV atau virus corona karena hanya mengalami bronchitis.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan, dr. I Nyoman Suratmika menjelaskan jika memang pada Minggu malam (26/1/2020) ada seorang pasien yang dirujuk dari RS Kasih Ibu Denpasar ke BRSU Tabanan karena memiliki riwayat bepergian ke China pada tanggal 24 Januari 2020 dan pulang ke Bali pada tanggal 26 Januari 2020. 

Setibanya di Bali, pasien yang berprofesi sebagai pramugari mengalami gejala flu mulai dari batuk dan pilek dan berobat ke RS Kasih Ibu Denpasar. Namun karena saat ini sedang heboh perihal virus corona dan pasien memiliki riwayat bepergian ke China maka pasien dirujuk ke RSUP Sanglah. Tapi karena ruang isolasi penuh, pasien dirujuk ke BRSU Tabanan. Dimana memang rumah sakit yang ditunjuk Kemenkes untuk menangani virus corona di Bali adalah RSUP Sanglah, BRSU Tabanan dan RS Sanjiwani Gianyar.

"Pasien tiba di BRSU Tabanan sekitar pukul 23.00 wita, kemudian dirawat dan diobservasi. Dan Senin (27/1/2020) hasil observasi menunjukkan bahwa pasien hanya gejala bronchitis. "Sedangkan kalau suspect virus corona itu diagnosanya yang pertama adalah memiliki riwayat bepergian ke China dan yang kedua mengalami gejala infeksi paru-paru yang biasa disebut pneumoni. Tapi ternyata gejala infeksi paru-paru ini tidak ada, cuma pasien punya riwayat bepergian ke China, jadi belum ada suspect dan hanya observasi virus corona,"  jelasnya.

Ditambahkannya jika saat ini kondisi pasien sudah semakin membaik. Namun pasien masih tetap harus menjalani observasi dua sampai tiga hari kedepan. "Jika dalam dua sampai tiga hari kedepan kondisi pasien semakin membaik dan sembuh maka pasien akan dipulangkan tapi tetap dalam pengawasan," sambungnya.

Sedangkan jika suspect maka akan diambil suam tenggorokannya untuk dicek jenis virus yang menjangkiti di laboratorium Kemenkes. " Sekali lagi saya tekankan itu tidak suspect, tapi observasi infeksi NCoV, tepatnya dirawat dengan Bronchitis," tandasnya. ayu/nop


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER