Pamit Cari Kerja ke Jakarta, Pemuda Ini Ditemukan Tewas

  • 15 Oktober 2019
  • 00:00 WITA
  • Gianyar
  • Dibaca: 2855 Pengunjung
istimewa

Gianyar, suaradewata.com - Pande Mahayasa, 24, seorang pemuda asal Banjar Taman Kelurahan/Kecamatan Ubud ditemukan tewas tergeletak di muara pantai perbatasan pantai Lebih, Desa Lebih dengan Pantai Siyut, Desa Tulikup, Gianyar, Selasa (15/10) sekitar pukul 15.00 Wita. Jasad korban yang masih berstatus mahasiswa di Sekolah Tinggi Desain (STD) Bali, Panjer, Denpasar ini ditemukan dalam posisi telungkup dengan wajah membusuk.

Jasad korban pertama kali dilihat olehseorang pencari batu oleh bernama Nyoman Nomer kemudian ia memberitahukan kepada anggota Balawista Kabupaten Gianyar yang sedang berada di pos jaga Pantai Lebih. Atas temuan itu, anggota balawista lain dan masyarakat sekitar berduyun-duyun ke TKP. Salah satu anggota Balawista, I Made Mardiana melihat mayat sudah dalam kondisi telungkup hanya mengenakan celana pendek dan celana panjang tanpa baju. “Posisinya telungkup, kepala di barat kaki di timur dengan celana sudah melorot. Wajahnya sudah membusuk tak bisa dikenali,” jelasnya.

Identitas korban diketahui setelah petugas balawista mengecek kantong belakang celana korban. “Ada dompet warna hitam, di dalamnya isi KTP dan SIM,” jelasnya. Dari identitas yang tertinggal itu, korban diketahui bernama Pande Mahayasa. Korban kelahiran 14 April 1995 itu tinggal di Jalan Sandat Nomor 4 Banjar Taman Kaja, Kelurahan/Kecamatan Ubud.

Temuan jasad itu lantas dilaporkan ke BPBD Kabupaten Gianyar dan Polsek Kota Gianyar. Sekitar pukul 15.50 Wita, jasad korban dibawa ke kamar jenasah RSUD Sanjiwani Gianyar dengan mobil ambulans PMI. “Awalnya akan diperiksa luar disini. Tapi atas persetujuan keluarga, jasadnya akan diotopsi di RS Sanglah,” jelas Kapolsek Kota Gianyar, Kompol I Ketut Suastika ditemui di ruang jenazah RS Sanjiwani, Selasa (15/10/2019) sore.

Atas persetujuan keluarga, jasad korban akan dilakukan otopsi di RS Sanglah Denpasar. Sebab, kepada keluarganya korban pamitan sejak Minggu (13/10) untuk interview pekerjaan ke Jakarta. Selain itu, kematian korban dianggap tidak wajar karena bagian jempol tangan kanan korban terikat kain hitam. Saat pamitan, korban juga mengendarai sepeda motor jenis Honda Vario warna Pink DK 6092 LI atas nama Pande Tri Tungga Dewi. Hingga Selasa malam, polisi masih melakukan penyisiran sepeda motor korban di areal parkir sekitar TKP. gus/nop


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER