Pawai Dokar Hias HUT ke-124 Kota Negara

  • 16 Agustus 2019
  • 00:00 WITA
  • Jembrana
  • Dibaca: 2377 Pengunjung
suaradewata.com

Jembrana, suaradewata.com - Serangkaian HUT ke-124 Kota Negara di meriahkan dengan Pawai Dokar Hias. Pawai ini yang dipusatkan di depan kantor Bupati Jembrana. Pawai ini dihadiri Bupati Jembrana I Putu Artha didampingi istri Ny. Ari Sugianti Artha, Wabup JembranaI Made Kembang Hartawan dan istri Ny. Any Setiawarini.

Pawai Dokar ini diikuti  oleh 13 dokar dengan menempuh rute  di jantung kota Negara.  Start mulai depan kantor Bupati menuju arah timur perempatan kota Negaraditeruskan menuju  Jalan Ngurah Rai, Gedung Mendopo balik ke timur dan finish di depan patung Bung Karno.

Dokar Bupati Artha mengambil start terdepan disusul dokar - dokar yang ditumpangi pejabat lainnya. Menariknya, pawai dokar kali ini juga diikuti artis nasional J-Rock sebagai pengisi acara malam puncak HUT Kota Negara.

Selama perjalanan yang menyisir kota Negara, warga masyarakat antusias menyaksikan Pawai Dokar yang notabane yang era zaman saat ini tergerus oleh zamannya. Dan yang tergilas oleh jaman yang Modern seperti sekarang ini. Meski demikian para kusir penuh semangat menghantarkan dedengkot daera untuk berkeliling Kota Negara sambil menyambut warga masyarakat Jembrana di pinggir-pinggir jalan. Diiringi dengan lambaikan tangan masyarakat, Bupati dan Wakil Bupati pun ikut membalas dengan senyum serta lambaian  tangan bentuk komunikasi antara Pimpinan daerah dengan warga Masyarakat Jembrana.  

Kadis Pariwisata Budaya Jembrana, Nengah Alit  mengatakan pawai dokar hias selain bagian Jembrana Festival rangkaian HUT ke-124 Kota Negara,  juga bentuk pelestarian budaya. Dokar telah lama menjadi bagian denyut nadi masyarakat Jembrana sebagai transportasi yang dulu populer digunakan. “Sesuai amanat undang- undang pemajuan kebudayaan ada kewajiban kita melesatarikan semua produk budaya, salah satunya  dokar yg merupakan transportasi tradisional yang masih hidup atau dimanfaatkan oleh masyarakat sampai saat ini,” katanya.

Sementara seorang kusir dokar, Ngurah Arnyana mengatakan bahwa Dokar tetap beroperasi dan kalau di hitung dari hasil dan keuntungan tidak menentu pasti. “Intinya kami tetap rutin keluar kerja. Kalau di daerah Jembrana cuman ada 13  dokar yang tersisa sampai saat ini dengan demikian karena faktor usia yang mempengaruhi kusir, selain itu generasi sekarang jarang ada yang mau menjadi kusir dikarenakan kebanyakan gengsi,” jelasnya. adv/dep/ari


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER