KMHDI Bali Gelar Aksi Damai Sukseskan Pemilu 2019

  • 24 Februari 2019
  • 00:00 WITA
  • Denpasar
  • Dibaca: 2996 Pengunjung
suaradewata

Denpasar, suaradewata.com - Pesta demokrasi sebentar lagi akan di gelar oleh seluruh rakyat Indonesia. 17 April 2019 adalah waktu untuk kembali memilih pemimpin yang dinilai mampu oleh rakyat menyelesaikan berbagai permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat. Namun, dalam perjalanannya pesta demokrasi ini banyak dihadapkan oleh berbagai permasalahan. Mulai dari maraknya berita bohong (hoax), politik intoleran, dan juga potensi Golput yang masih besar di kalangan Swing Votters.

Berangkat dari permasalahan tersebut, PD KMHDI Bali tergerak untuk menyelenggarakan aksi damai untuk mendukung penyelenggaraan Pemilu Serentak Tahun 2019. Aksi damai ini mengusung tema “Sukseskan Pemilu Tahun 2019, Tolak Golput, Tolak Hoax dan Tolak Politik Intoleran”.

Minggu (24/02/2019) Aksi ini dilaksanakan dengan mengundang seluruh mahasiswa yang ada di Bali. Adapun peserta Aksi pada kali ini adalah KMHDI se-Bali, BEM Universitas Warmadewa, BEM Universitas Ngurah Rai, BEM Stikes Advaita Medika Tabanan, BEM IHDN, BEM UNHI Denpasar, FPMHD-Unud, PMHD-Unwar, KMHD Universitas Dhyana Pura, KMHD STP Nusa Dua, Kelompok Diskusi NARMADA, GMKI Cabang Denpasar dan Relawan Demokrasi Kota Denpasar. Sekurang-kurangnya 200 mahasiswa berkumpul di depan Monumen Bajra Sandhi, Renon untuk menyampaikan keresahannya terhadap proses demokrasi yang masih belum maksimal hingga hari ini.

Teddy Chrisprimanata Putra selaku Koordinator Lapangan (Korlap) dalam aksi ini menyampaikan bahwa aksi ini dilakukan karena melihat keprihatinannya kepada kaum mahasiswa yang seakan-akan masa bodoh terhadap proses demokrasi di Indonesia. “Aksi ini kami lakukan karena masih banyak mahasiswa yang berada pada zona swing votters yang masih punya potensi untuk melakukan Golput. Karena Golput bukanlah pilihan bijak bagi kaum intelektual seperti mahasiswa. Selain itu, melihat persentase pemilih milenial pada Pemilu 2019 yang begitu besar, maka generasi milenial juga mengambil peran penting dalam menentukan pemimpin Indonesia 5 tahun kedepan” pungkas Teddy.

Hal senada juga disampaikan oleh I Gusti Putu Kirana Dana atau akrab disapa Togar, “Hari ini Indonesia lebih dikenal dengan citra buruknya, tidak hanya di kalangan internasional, tetapi juga di masyarakatnya. Hal itu bukan hanya kesalahan dari pemimpin kita, tetapi kita sebagai pemilih juga memiliki andil lebih karena kitalah yang memilih pemimpin-pemimpin yang menjabat hari ini. Maka dari itu, 17 April 2019 marilah kita bersama-sama untuk merubah masa depan Indonesia menuju kearah yang lebih baik” tegasnya.

Kegiatan ini diakhiri dengan pembacaan deklarasi bersama oleh seluruh organisasi mahasiswa dan melakukan foto bersama.rls/sar


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER