Jelang Ngaben Massal, 31 Tulang Manusia di Gali dari Kuburan

  • 15 Agustus 2018
  • 00:00 WITA
  • Karangasem
  • Dibaca: 2547 Pengunjung
istimewa

Karangasem, suaradewata.com  - Sebanyak 31 tulang belulang manusia digali dari kuburan Rendang, Karangasem. Penggalian tulang-tulang itu dilakukan sebuh sekitar pukul 04.30 oleg warga Pesaban,  Rendang,  Karangasem Rabu (15/8).  Penggalian ini tidak lain menjelang dilakukannya upacara ngben massal di desa setempat. "Sebanyak 31 tulang belulang manusia sudah digali serangkaian upacara ngaben massal yang akan digelar pada 17 Agustus 2018 mendatang, " ucap Mangku Kartika,  salah satu panitia Ngaben Massal.

Sehari sebelum penggalian tulang itu yakni Selasa (14/8) dilaksanakan upacara  pembersihan sekaligus ngaskara atau pembersihan awal atma. Selanjutnya setelah digali tulang belulang tersebut ditempatkan pada rompok atau tempat tulang yang disediakan. Barulah kemudian dibakar pada puncak acara Ngaben Massal pada hari Jumat (17/8).

Bendesa Adat Pesaban,  I Made Sudiarta mengatakan ngaben bersama diikuti 120 peserta. Warga desa adat pesaban sangat terbuka dan fleksibel dalam melaksanakan upacara ngaben bersama. "Seandainya ada warga perantauan yang ikut ngaben bersama  akan  diperkenankan asalkan ada pihak keluarga yang mengakuinya," jelasnya.

Ketua Panitia Ngaben Massal,  I Wayan Sujana mengatakan runtutun jalannya upacara ngaben bersama yang dilaksanakan Desa adat Pesaban Kecamatan Rendang Karangasem sudah dimulai pada  tanggal 12 Juli 2018  Ngaturang Piuning di Pura Kahyangan tiga.

"Saat ini pada tanggal 14 Agustus dilaksanakan upacara ngaskara pembersihan  sarana yang dipakai dalam upacara, selanjutnya 15 Agutus dilasakan upacara ngebet di kuburan dan puncaknya ngaben bersama dilakaanakan bertepatan dengan HUT RI ke 73," jelasnya.

Sejatinya desa adat Pesaban telah melaksanakan upacara ngaben bersama tiga kali mulai dari tahun 2011/ 2015 dan tahun 2018.  Diharapkan ngaben bersama bisa terus dilaksanakan untuk menjaga kebersamaan diantara warga Desa Adat Pesaban.

Pengerajeg karya Jro Mangku Dalem,   Wayan Swastika mengatakan upacara ngaskara merupakan upacara pembersihan mempercepat proses mengembalikan unsur panca Maha Bhuta ke sumbernya.

Upacara ngaskara dipuput tiga pendeta siwa buda dan empu yaitu Ida Pedanda Griya Singarata Ida Pedanda Budha Griya Alangkajeng dan Ida Pandita Empu Griya Poh Gendingading.

Sedangkan puncak upacara Pitra Yadnya dilaksanakan bertepatan dengan HUT RI ke 73 tanggal 17 Agustus 2018.

Tanggal 20 Agustus dilanjutkan dengan upacara sawa wedana dan nuntun pada tanggal 23 agustus sekaligus ngelinggihan dewata dewati. Rls/gin/red


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER