Restocking, Puluhan Ribu Ikan Disebar di Tiga Titik Danau Batur

  • 11 Agustus 2017
  • 00:00 WITA
  • Bangli
  • Dibaca: 3102 Pengunjung
istimewa

Bangli, suaradewata.com - Guna menyeimbangkan ekosistem di Danau Batur pasca bencana semburan belerang dan cuaca ektrem yang menyebabkan banyak ikan mati secara sporadis, upaya restocking (penebaran benih ikan-red) kian gencar dilakukan. Hal ini juga dimaksudkan untuk menjaga ketahanan pangan bagi masyarakat dengan tujuan mengembalikan fungsi dan peran perairan umum sebagai ekosistem akuatik yang seimbang sehingga nantinya dapat bermuara pada kelestarian lingkungan di Danau Batur . Terlebih, danau terbesar di Bali dengan luas 1.607,50 Hektar itu, mempunyai posisi yang strategis dan berfungsi multi guna. Sebab, selain dimanfaatkan sektor perikanan, juga dimanfaatkan untuk pertanian dan pariwisata. 

Jumat ( 11/8 ) bertempat di Dermaga Kedisan, Restocking dipimpin oleh Wakil Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta. Hadir juga saat itu, Dandim1626 Bangli Letkol Inf.Susanto Lastua Manurung, Asisten III Setda Kab. Bangli Wayan Warta Megantara, Pimpinan OPD dilingkungan Pemerintah Kabupaten Bangli, Perbekel dan Pembudidaya Ikan di sekitar Danau Batur. Menariknya, kegiatan restocking  dilakukan di tiga titik lokasi sekaligus yakni Desa Kedisan, Buahan dan Abang Batu Dinding  dengan jumlah penebaran ikan mencapai 90.000 ekor. 

Dalam sambutannya Wakil Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta mengatakan, upaya restocking dilakukan lantaran danau Batur sebagai perairan umum merupakan salah satu sumberdaya perairan yang potensial untuk lebih dikembangkan dalam memenuhi kebutuhan pangan bagi manusia, khususnya kebutuhan protein hewani dari ikan. Namun semakin berkembangnya teknologi dan keterampilan masyarakat , maka perairan umum telah di manfaatkan untuk kegiatan usaha budidaya perikanan secara intensif. Produksi perikanan perairan umum sebagian besar didominasi oleh produksi penangkapan , kini terjadi pergeseran ke arah sektor budidaya. Pergeseran ini terlihat dari penurunan perikanan hasil penangkapan serta meningkatnya produksi dari usaha budidaya diperairan umum khususnya Budidaya Ikan dengan Sistem Keramba Jaring Apung (KJA) yang ada dikawasan Danau Batur. 

Ditambahkan lagi menurut Sang Nyoman Sedana Arta , kegiatan restoking ini juga sudah dilakukan oleh Pemerintah kabupaten Bangli secara berkelanjutan dari tahun ke tahun sebagai salah satu upaya pemerintah untuk kegiatan perikanan dalam memanfaatkan sumberdaya secara berkesinambungan. "Ini perlu juga ada dukungan dari pihak-pihak terkait seperti pihak swasta, pelaku usaha dibidang perikanan maupun masyarakat umum untuk bersatu padu berperan aktif menjaga kebersihan Danau Batur demi kelestarian sumber daya alam milik kita,” ungkapnya. 

Sementara Kepala Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan Kab.Bangli Ir. I Wayan Sukartana,M.Si mengatakan kegiatan ini dirangkai dengan HUT kemerdekaan RI ke 72 adalah yang kedua ditahun 2017 setelah penebaran di bulan Mei. Menurut Sukartana restocking ini adalah salah satu upaya meningkatkan populasi ikan nila di Danau Batur setelah mengalami musibah terjadinya semburan belerang yang mengakibatkan kematian ikan yang sangat signifikan baik yang ada di Kuramba Jaring Apung (KJA) maupun diluar KJA. Hal ini terjadi ketika pada bulan Pebruari dan Juli 2017 terjadi semburan belerang disekitar Desa Kedisan , Buahan, Abang Songan, Abang Batudinding dan Songan, yang menyebabkan kerugian dan berdampak pada pada perekonomian masyarakat sekitar Danau. "Kita harapkan dengan kegiatan restocking yang terus kita lakukan akan bisa menjaga keseimbangan ekosistem dan kelestarian danau Batur," tegasnya. ard/ari


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER