15 Hari Jelang Lebaran, Antrean Kendaraan Penyebrang di Padang Bai Hampir 5 KM

  • 09 Juni 2017
  • 00:00 WITA
  • Karangasem
  • Dibaca: 4258 Pengunjung
suaradewata.com

Karangasem, suaradewata.com - Lima belas hari menjelang lebaran, arus penyebrangan di Pelabuhan Padang Bai, Karangasem mulai padat dan terjadi antrean panjang kendaraan disepanjang jalur menuju Pelabuhan sejauh hampir lima kilometer. Namun kemacetan terparah akibat panjangnya antrean kendaraan penyebrang yang akan menuju ke pelabuhan terjadi mulai dari pertigaan Traffict Light Padang Bai hingga ke pelabuhan sejauh tiga kilometer.

Dari pantauan suaradewata.com- Jumat (9/6/2017) kemacetan panjang terjadi di jalur menuju pelabuhan maupun dari arah sebaliknya, dan ini terjadi sepanjang malam dan pagi, dimana saat terjadi bokaran muatan kapal ferry yang baru sandar di dermaga I Padang Bai, kendaraan yang akan keluar jalur pelabuhan terhambat oleh penuhnya antrean kendaraan yang memakan sebagian lebih badan jalan disepanjang jalur menuju pelabuhan.

Parahnya kemacetan yang terjadi ini cukup membuat pusing anggota polisi dari Sat Lantas Karangasem, baru setelah bekerja keras selama empat jam arus kendaraan dijalur keluar pelabuhan bisa terurai. Sementara itu untuk memudahkan kendaraan pribadi dan penumpang yang akan menuju ke pelabuhan namun terjebak dalam antrean panjang, polisi mengarahkannya untuk antre ditanah kosong dibawah bukit.

Namun tidak sedikit penumpang yang akhirnya memilih turun dari kendaraan dan berjalan kaki sejauh tiga kilometer menuju pelabuhan ketimbang menunggu berjam-jam diatas kendaraan yang mereka tumpangi. “Saya mau kepelabuhan dan harus sesegera mungkin nyebrang ke Lombok. Sedangkan kendaraan yang saya naiki terjebak antrean dan sudah hampir lima jam tidak jalan-jalan, jadi lebih saya jalan saja kepelabuhan,” ujar Rusmayanti, salah satu penumpang kapal yang akhirnya berjalan kaki ke pelabuhan bersama delapan orang temannya.

Sejumlah sopir truk juga mulai mengeluh kehabisan bekal, selain itu mereka yang terjebak dalam antrean di jalur menuju pelabuhan juga mengaku kesulitan untuk membeli makanan apalagi ketiga sedang hujan lebat. “Sudah pak kalau terjebak begini, bekal sudah habis mana warungnya juga tidak ada yang dekat sini. Parah.....!” umpat, Eko Hermawan, salah satu sopir truk asal Bima NTB.

Sementara itu, Supervisi PT ASDP Padang Bai, Rudi Santoso, mengaku pihaknya sudah melakukan berbagai upaya untuk mengurangi panjangnya antrean, termasuk mempercepat proses bongkar muat kapal. Diakuinya antrean panjang kendaraan ini terjadi karena membludaknya juumlah truk barang yang akan menyebrang, mengingat nantinya pada H-5 truk sudah tidak diperbolehkan lagi menyebrang. “Penyebab lainnya ya memang karena Dermaga II belum bisa dioperasikan karena masih dalam perbaikan. Kita targetkan hari ini selesai!” tandasnya.nov/dev


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER