PHDI Perlu Dipimpin Tokoh Berlatar Belakang Pendidikan Agama

  • 19 Agustus 2016
  • 00:00 WITA
  • Denpasar
  • Dibaca: 4132 Pengunjung
suaradewata

Denpasar, suaradewata.com – Jelang suksesi kepemimpinan di tubuh Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Pusat, DPP Peradah Bali dan PD KMHDI Bali menggelar Diskusi Publik "Mencari Ketua PHDI Pusat Dambaan Umat Hindu", di Denpasar, Kamis (18/8/2016).

Diskusi publik yang dihadiri sejumlah tokoh tersebut, melahirkan banyak pandangan terkait pengurus PHDI Pusat ke depan.

Salah satu pandangan misalnya, datang dari politisi PDIP asal Gianyar I Nyoman Parta. Ia berpandangan, ke depan tantangan yang dihadapi PHDI semakin berat. Di antaranya terkait validitas data jumlah umat Hindu di Indonesia, yang hingga saat ini masih gabeng.

Bagi Parta, tantangan dimaksud harus mampu dijawab oleh pemimpin baru PHDI nantinya. Tantangan PHDI di antaranya adalah membuat pemetaan yang mendekati valid.

“Sebenarnnya berapa jumlah umat Hindu di seluruh Indonesia dan selain etnis Bali berapa etnis lain yang menjadi pemeluk Hindu," tegasnya, usai menjadi pembicara dalam diskusi publik tersebut.

Pemetaan ini sangat penting, Demikian Parta, karena dimaksudkan untuk beberapa hal. Pertama, untuk mengetahui kondisi riil umat Hindu di seluruh Indonesia. "Dengan mengetahui kondisi riil tersebut, maka akan memudahkan pekerjaan memetakan persoalan dan pendanaannya," urainya.

Kedua, dengan pemetaan persoalan umat Hindu, bisa diputuskan dengan tepat seberapa banyak harus menyiapkan penyuluh dan dharma duta. Ketiga, di samping pemetaan masalah, pemetaan jumlah umat Hindu juga untuk mendapatkan gambaran seberapa besar potensi umat Hindu jika dilakukan wajib dana punia.

Mencermati tantangan dimaksud, Parta pun berharap agar pengurus PHDI ke depan diisi oleh tokoh-tokoh dengan latar belakang akademisi ilmu agama Hindu.

"Saya orang politik, saya sudah lama menarik jarak dengan PHDI. Namun dari pengamatan saya, dengan tantangan yang ada, sebaiknya pengurus PHDI diisi oleh orang-orang yang terdidik dan belajar ilmu agama," tegas Ketua Komisi IV DPRD Bali itu.

Ia menyebut, PHDI sudah sering dipimpin oleh pensiunan TNI dan polisi, serta pensiunan pejabat negara. Ke depan, apabila dimungkinkan, maka dipandang perlu PHDI dipimpin oleh figur-figur yang memang secara khusus belajar agama Hindu. Apalagi, sudah cukup banyak akademisi di bidang agama Hindu.

"Sudah saatnya PHDI dipimpin oleh orang yang memang belajar agama. Ada banyak doktor bidang agama. Seharusnnya mereka terpanggil untuk memimpin PHDI," pungkas Parta, yang juga anggota Fraksi PDIP DPRD Bali. san/hai


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER