Menteri Yuddy Terpesona Keindahan Jatiluwih

  • 07 Juni 2015
  • 00:00 WITA
  • Tabanan
  • Dibaca: 2185 Pengunjung

Tabanan, suaradewata.com - Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Men PAN-RB) Prof. Dr. Yuddy Chrisnandi rupanya begitu terpesona dengan keindahan sawah terasiring di Desa Jatiluwih, Kecamatan Penebel. Buktinya, dalam kunjungan ke Tabanan pada Sabtu kemarin (6/6), Menteri Yuddy tiba-tiba mendadak minta diantarkan ke Jatiluwih selepas kunjungan di Polres Tabanan. Padahal agenda berikutnya adalah silaturahmi dengan Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti di rumah jabatan bupati. Dan, keberadaan singkatnya di areal persawahan di lereng kaki gunung Batukaru itu benar-benar menjadi pengalaman tersendiri baginya.

Menariknya, keinginan mendadak Menteri Yuddy untuk ke Jatiluwih itu dipicu oleh sebuah lukisan pemandangan Jatiluwih yang dipajang di salah satu ruangan Polres Tabanan. Menteri Yuddy yang menerima penjelasan bahwa Jatiluwih ada di wilayah Kabupaten Tabanan sontak meminta diantarkan ke obyek wisaya yang juga berstatus Warisan Budaya Dunia (WBD) itu.

“Saya pikir, itu lukisan di mana. Katanya tempat di lukisan itu (Jatiluwih) ada di Tabanan. Saya tanya berapa jauh dari sini, kataya sekitar tujuh kilometer. Berapa lama dari sini, katanya sekitar 15 menit, berangkatlah saya. Ternyata 45 menit baru sampai. Tapi indah. Bagus,” tutur Menteri Yuddy yang saat itu sedang menyantap nasi bungkus bersama Bupati Eka di rumah jabatannya.

Menurut orang nomor satu di lingkungan Kementerian PAN-RB ini, rugi rasanya ke Bali seandainya tidak sempat melihat langsung Jatiluwih yang memiliki sawah abadi. “Sejak kemarin Kemen PAN-RB ada agenda dengan apatur sipil negara di wilayah Provinsi Bali. Sekarang kebetulan hari libur dan saya dapat informasi mengenai pelayanan publik di Polres Tabanan yang baik. Sayang kalau saya di Bali tapi tidak ke Tabanan,” akunya.

Di hadapan Bupati Eka, Menteri Yuddy menilai kebijakan untuk menetapkan sawah abadi perlu mendapatkan apresiasi. Terlebih di saat sekarang, pemerintah sedang menggalakkan swasembada pangan. “Jadi saya sengaja ke sini untuk silaturahmi untuk mengapresiasi kebijakan-kebijakan pembangunan yang berwawasan lingkungan,” imbuhnya.

Pembangunan berwawasan lingkungan, sambungnya, merupakan hal yang sangat penting. Sebab menurutnya, kekuatan Bali ini ada pada wisata alamnya, kekayaan budaya, dan nilai-nilai spiritualitas dan pluralisme yang berkembang di masyarakatnya.

“Kuncinya ada pada keseimbangan alam. Siapa yang mampu menjaga keseimbangan itu, ya  para pemimpin yang menjadi panutan tatanan nasional. Nah, pemimpin di era modern ini adalah pemimpin yang dihasilkan dari pemilihan demokratis ada bupati walikota dan gubernur. Kebijakan ini perlu diberikan dukungan moril dan apresiasi,” pungkasnya. gin


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER