Pakelem Kerbau di Puncak Gunung Agung

  • 28 Mei 2015
  • 00:00 WITA
  • Tabanan
  • Dibaca: 4487 Pengunjung

Tabanan, suaradewata.com–  Prosesi menjelang puncak karya agung ngenteg linggih di Khayangan Jagat Pura Luhur Batu Panes, Penebel, Tabanan  yang puncaknya jatuh pada rahina Buda Keliwon Gumbreg, Rabu (10 Juni 2015) mulai di gelar. Salah satunya yakni mulang pekelem di Puncak Gunung Agung, Rabu, (27/5) tengah malam.

Ketua I Panitia Karya Agung Ngenteg Linggih Pura Luhur Batu Panes, I Nyoman Arnawa, S.Sos., mengatakan prosesi pakelem yang digelar di puncak Gunung Agung ini  dikarenakan adanya kaitan antara Gunung Agung dengan Pura Batu Panes.  "Ida Sasuhunan yang berstana di Pura Batu Panes ini merupakan putra Ida Bethara Gunung Agung dengan maperaga sebagai Siwa Pasupati", ungkap Arnawa.

Arnawa yang juga Ketua Komisi III DPRD Tabanan ini memaparkan, prosesi mapakelem di puncak Gunung Agung ini menggunakan hewan korban berupa satu ekor kerbau. Selain mapakelem, juga dirangkaikan dengan prosesi nunas tirta pamuput. Tirta pamuput ini akan digunakan sebagai salah satu pamuput pada saat tawur dan puncak karya.

Selanjutnya kata Arnawa dilakukan pemelastian dengan cara berjalan kaki dari Pura Luhur Batupanes hingga ke Tanah Lot paa Minggu (31/5) hingga Selasa (2/6).  Pada hari pertama Ida Bethara memargi dari Luhur Batu Panes menuju Pura Puseh Tabanan. Sebelum tiba di Pura Puseh, Ida Bethara akan simpang dibeberapa pura yang dilaluiNya. Seperti Pura Bale Agung Wanasari dan Pura Pesimpangan Kuwub Batukaru di Tuakilang. "Selanjutnya Ida Bethara akan marerepan (menginap) di Pura Puseh Desa Pakraman Adat Kota Tabanan", jelasnya. ina

 


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER