Kubu Sudikerta Dipersilahkan Jaring Kandidat

  • 11 Mei 2015
  • 00:00 WITA
  • Denpasar
  • Dibaca: 3100 Pengunjung

Denpasar, suaradewata.com - Partai Golkar kubu Agung Laksono di Bali di bawah pimpinan Gede Sumarjaya Linggih (Demer), mulai melakukan penjaringan calon kepala daerah jelang Pilkada di enam kabupaten dan kota di Bali. Demer dan kawan-kawan juga terus menjajaki koalisi dengan seluruh partai politik, termasuk dengan PDIP.


Dalam proses penjaringan ini, kubu Agung Laksono juga mempersilkahkan kubu Aburizal Bakrie (Ical) di Bali di bawah komando Ketut Sudikerta, untuk menjaring kandidat. Ini dinilai sangat penting, untuk mengantisipasi hasil keputusan Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) yang akan memenangkan salah satu kubu dalam perkara dualisme kepengurusan di internal Partai Golkar.

"Kami sudah instruksikan DPD II yang menghadapi Pilkada, untuk segera membuka pendaftaran dan menjaring calon kepala daerah," kata Plt Sekretaris DPD Partai Golkar Provinsi Bali kubu Agung Laksono, Dewa Widiasa Nidha, di Denpasar, Senin (11/5).

Untuk proses penjaringan ini, pihaknya tidak mau bertepuk dada. Pihaknya tidak melarang kubu Sudikerta, untuk melakukan hal yang sama. Sebab kubu Demer menyadari, bahwa keputusan pengadilan atas sengketa kepengurusan di internal Partai Golkar sejauh ini belum ada. 

"Memang kita optimis, bahwa kubu Agung Laksono yang memenangkan perkara ini. Tetapi, kita sama-sama menunggu hasilnya nanti. Itu sebabnya kami juga persilahkan kubu sebelah untuk melakukan penjaringan calon kepala daerah jelang Pilkada di enam kabupaten dan kota," ujar Dewa Nidha.

Dengan sama-sama melakukan penjaringan, menurut dia, maka Partai Golkar tidak akan kelabakan saat pengadilan memutuskan sengketa dualisme pengurus partai ini. Sebaliknya, siapapun yang menang di pengadilan, justru sudah menyiapkan para calon kepala daerah untuk didaftarkan ke KPU.

"Bagi kami, siapapun nantinya yang menang di pengadilan, maka harus legowo. Dan yang paling penting, Partai Golkar tidak kelabakan saat mendaftarkan pasangan calon ke KPU. Jadi tidak masalah kami melakukan penjaringan dan kubu sebelah juga melakukan hal yang sama," tegasnya.

Politisi asal Klungkung ini menampik, bahwa kondisi ini justru akan memicu persoalan baru di internal Partai Golkar Bali kelak. Sebab, diyakininya kedua kubu sama-sama menginventarisasi kader maupun non kader terbaik di kabupaten dan kota, yang akan menghadapi Pilkada.

"Kader Golkar potensial, tentu akan masuk daftar penjaringan, baik di kubu kami maupun di sebelah. Begitu juga dengan non kader, yang memang potensial memenangkan Pilkada," tegas Dewa Nidha.

Menyinggung nama-nama kader dan non yang sudah diinventarisir, diakuinya sudah ada. Misalnya di Badung, ada nama Adi Arnawa, Nengah Wirata dan Giri Prastha. Di Tabanan, ada nama Eka Wiryastuti dan Arya Budi Giri. Di Karangasem, ada nama Purwa Arsana dan Gusti Ayu Mas. 

"Tentu masih banyak nama-nama lainnya yang kita inventarisir. Bukan hanya sebatas yang disebutkan. Prinsipnya, kita akan usung figur yang memiliki potensi kuat untuk menang, entah kader atau non kader," tandas Dewa Nidha.

Hal tak jauh berbeda juga dilontarkan IGK Kresna Budi, Plt Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Buleleng. Menurut dia, sejauh ini sudah diinventarisir nama-nama yang berpeluang diusung Partai Golkar dalam Pilkada di enam kabupaten dan kota di Bali.

"Di Badung ada nama Adi Arnawa dan Giri Prasta. Di Jembrana ada nama Kembang Hartawan. Di Tabanan ada nama Eka Wiryastuti. Di Denpasar ada Ketut Suwandi. Masih ada beberapa nama lainnya yang juga sudah diinventarisir," papar Kresna Budi.

Sekretaris Fraksi Partai Golkar DPRD Provinsi Bali ini menambahkan, dalam Pilkada serentak ini di Bali, tidak tertutup kemungkinan Partai Golkar akan berkoalisi dengan PDIP. "Koalisi dengan PDIP, itu bukan hal mustahil. Begitu juga dengan partai lainnya," pungkas Kresna Budi. san


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER