PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Sudirta Semeton Pasek, Tapi Ayomi Semua

Rabu, 18 November 2015

00:00 WITA

Karangasem

4521 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Karangasem,suaradewata.com- Setelah Kelian dari 165 Dadia Pasek 3 Kecamatan – yakni Kec. Abang, Bebandem dan Sidemen – Kelian  dari 156 Dadia Pasek Kec. Karangasem, Kec. Kubu, Kec. Rendang, Kec. Manggis, Kec. Selat sepakat memperkuat dukungan ke SMS (Sudirta-Sumiati) dan mengajak seluruh warganya memilih Sudirta-Sumiati. Selain karena pasangan ini memang ‘’warih’’ warga Pasek, kandidat dari PDIP ini punya program unggulan yang memang pro rakyat Karangasem.

Ketut Pasek Denia, pengelingsir warga Pasek yang duduk juga dalam kepengurusan di Maha Gotra Pasek Sanak Sapta Rsi Provinsi maupun Kabupaten Karangasem, yang hadir dalam simakrama dengan Kelian-kelian Dadia Pasek di Posko Sudirta-Sumiati di Desa Pidpid, Senin (16/11) bersama Wayan Pasek Sukayasa, ST, SH, yang merupakan Sekretaris I MGPSSR Provinsi Bali.

Pasek Denia yang merupakan lingkaran penting di sebuah parpol yang partainya mendukung kandidat lain, memaparkan sejumlah argumen, mengapa warga Pasek mestinya mendukung Sudirta-Sumiati.

Wayan Sudirta merupakan keturunan dari Pasek Tartar. ‘’Untuk diketahui, ibundanya Bung Karno yang dari Buleleng, adalah warga Pasek Tartar. Bu Sumiati juga keturunan Pasek. Ini bukan fanatisme sempit, tetapi kewajiban kita menaati Bhisama Penglingsir Pasek, karena kebetulan warga Pasek yang maju dalam Pilkada Karangasem ini hanya SMS,’’ kata Pasek Denia.

Alasan lain,  sekalipun Sudirta merupakan warga Pasek, dia bukanlah tokoh yang hanya berjuang untuk kepentingan warga Pasek. Denia membeberkan bagaimana Sudirta yang aktif juga dalam upaya mereformasi PHDI (Parisada Hindu Dharma Indonesia) paska Orde Baru, melakukan pembenahan kedalam dengan revisi AD/ART, serta melibatkan sejumlah Sulinggih Pasek di Sabha Pandita, tetapi membuka posisi Dharma Adhyaksa untuk seorang Pedanda.

Ketika menjadi Formatur dalam Lokasabha PHDI Bali tahun 2002, dengan pertimbangan untuk memberikan kesempatan Warga Pasek memimpin PHDI, yang dipercayakan waktu itu adalah Made Artha. Lalu pada Lokasabha 2007 dan 2012, selaku Ketua Formatur, Sudirta mempercayakan kepemimpinan PHDI kepada Semeton Arya, yakni Dr. IGN Sudiana. Sudirta tidak mau majelis umat didominasi oleh klen tertentu, termasuk tidak boleh didominasi oleh warga Pasek saja.

Sudirta juga dikenal sangat memperhatikan Sulinggih dan Pemangku, dan selalu hadir dalam upacara Diksa Sulinggih baik warga Pasek, Pande, Bujangga, Arya, Sampradaya, maupun Ida Bagus. Sebagai aktivis yang pernah bergabung di LBH Jakarta dibawah Adnan Buyung Nasution (alm), Sudirta tidak mau Warga Pasek menjadi eksklusif. Dia mendorong generasi muda  Pasek meningkatkan kualitasnya, agar kelak mampu menjadi pemimpin semua golongan. Warga Pasek baru hebat dan bermanfaat kalau kepemimpinannya diterima dan mengayomi semua golongan.

‘’Prinsip dan ajaran Pak Sudirta yang sangat kita kagumi, beliau mendorong agar tokoh-tokoh Pasek jangan hanya mampu menjadi pemimpin di lingkungan Pasek. Pasek akan bermanfaat dan berguna untuk masyarakat kalau mampu memimpin dan diterima semua golongan. Saya kira, Sudirta-Sumiati merupakan pasangan Pasek yang pas, karena kepemimpinannya bisa diterima semua golongan, tidak eksklusif, ’’ imbuh Denia.ina


Komentar

Berita Terbaru

\