PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Proyek Pemeliharaan Jalan di Perbatasan Susut-Selat Dikeluhkan, Komisi III Segera Turun Ke Lokasi

Kamis, 18 November 2021

00:10 WITA

Bangli

1526 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Google

Bangli,suaradewata.com - Proyek pemeliharaan jalan di perbatasan Desa Susut dengan Desa Selat dikeluhkan pemakai jalan. Pasalnya, mesti baru selesai dikerjakan beberapa bulan lalu, kondisi proyek tersebut kini justru sudah compang-camping sehingga sangat membahayaka pengendara. Terlebih kondisi jalan di lokasi sempit dan terhalang rumput gajah yang tumbuh dibagian bahu jalan. 

 

 

Menurut sejumlah warga, kerusakan proyek pemeliraan jalan tersebut diduga lantaran kurang  maksimalnya  pemadatan tanah urug di lokasi senderan yang baru dikerjakan. Akibatnya, baru diguyur hujan sedikit tanah urug langsung hanyut sehingga meninggalkan lubang menganga. Terpantau sedikitnya ada tiga titik lubang yang cukup dalam di lokasi yang setiap saat rawan menjebak roda kendaraan. “Disini sering ada kendaraan terperosok, karena banyak lubang pas terdapat pada tikungan,”ujar salah satu warga yang namanya enggan ditulis.

 

Sementara Komisi III DPRD Bangli I Made Natis saat dikonfirmasi, Rabu (17/11) menyayangkan adanya kerusakan tersebut. Menurut Natis, kalau penyebab kerusakan proyek pemeliharaan  tersebut lantaran karena non teknis  pihaknya masih bisa mentoleransi. Namun kalau kerusakan itu, lantaran teknis  atau pegerjaaan yang tidak sesuai bestek, tentunya pihaknya menyayangkannya. “Rusak karena non teknis atau karena rendahnya mutu pengerjaan, rekanan yang mengambil wajib melakukan pemeliharan. Karena memang ada tenggang waktu untuk untuk melakukan pemeliharaan, walaupum proyek sudah diserahkan,”tegasnya.

 

Tindak lanjut dari itu, Politisi PDIP asal Desa Sukawana itu, akan menjadwalkan untuk segera melakukan peninjauan langsung ke lokasi. Hal ini, dilakukan guna  melihat dari dekat terkait penyebab kerusakan apakah karena teknis atau rendahnya mutu pengerjaan. “Kita akan agendakan turun ke lapangan, siapa tahu  ada proyek sejenis seperti itu,” pungkas Natis.ard/nop


Komentar

Berita Terbaru

\