PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Program Gemarikan di Desa Batur Utara Bagikan Satu Ton Ikan Mujair Ke Masyarakat, Ini Tujuannya….

Minggu, 07 November 2021

18:30 WITA

Bangli

1543 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bangli I Komang Carles, Kepala Dinas PPKP Kab. Bangli I Wayan Sarma Bagikan Satu Ton Ikan Mujair Ke Masyarakat

Bangli, suaradewata.com – Salah satu program Pemerintah Pusat, yakni  Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) terus digalakkan hingga ke desa-desa. Hal tersebut dilakukan meningkatkan gizi dan tumbuh kembang anak sebagai generasi penerus yang terbebas dari stunting. Hal itu terungkap saat Wakil Bupati Bangli, I Wayan Diar membuka pelaksanaan program Gemarikan yang dipusatkan di Balai Serbaguna Desa Batur Utara, Kintamani, Minggu (07/11/2021). Hanya saja, karena masih masa pandemi Covid-19, pelaksanaan Gemarikan dilakukan dengan membagikan bingkisan ikan mujair hasil panen masyarakat setempat.  Sedikitnya 1 ton ikan yang dibagikan. Hadir juga saat itu, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bangli I Komang Carles, Kepala Dinas PPKP Kab. Bangli I Wayan Sarma, Perbekel Batur Utara I Wayan Tinggal, pendamping desa dan tokoh masyarakat.

Perbekel Batur Utara I Wayan Tinggal menyampaikan, kegiatan Gemarikan adalah implementasi terhadap program pemerintah pusat dalam penanggulangan anak-anak dengan gizi buruk yang tergolong stunting.  Kata dia, kegiatan ini sudah dilakukan selama dua kali setiap enam bulan sekali dengan setiap kali pembagian sebanyak satu ton ikan mujair. Yang mana, setiap kepala keluarga yang hadir mendapatkan satu setengah kilogram ikan. Kemudian untuk para penglingsir atau para orang suci baik pemangku paduluan staf desa mendapatkan seberat 3 kg. Seterusnya para pemucuk pura dan mantan perbekel, ketua BPD dan perbekel aktif mendapatkan mendapatkan 4 kg ikan yang total ikan didistribusikan sebanyak satu ton ikan. “Sumber dana kegiatan ini, dari Dana Desa yang jumlahnya mencapai 30 persen,” jelasnya.

Kaitannya dengan pasokan ikan yang dibagikan, kata dia, didapat dari para petani ikan yang berada di lingkungan masyarakat Batur Utara yang berlokasi di Danau Batur, sehingga secara tidak langsung pihaknya juga telah memfasilitasi para petani ikan agar tidak kesulitan dalam pemasaran hasil ikan yang dibudidayakan. “Harapan dengan kegiatan ini kami dari pemerintah desa secara tidak langsung mendukung program pemerintah pusat untuk pencegahan generasi stunting yang kami terjemahkan dengan pemenuhan protein masyarakat Batur Utara melalui Gemarikan,” tegasnya. Selain itu berdasarkan informasi yang didapatkannya, kandungan protein dalam ikan Danau Batur ini sangatlah tinggi, sehingga diharapkan dalam jangka panjang jika dikonsumsi secara berkelanjutan akan sangat baik untuk pemenuhan gizi bagi tumbuh kembang anak.

Sementara itu Wakil Bupati Bangli I Wayan Diar menyampaikan apresiasi dan rasa bangga pada terobosan yang dilakukan Perbekel Desa Batur Utara. Sebab apa yang menjadi program pusat telah diterjemahkan secara langsung oleh Perbekel dengan Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan. “Hal ini adalah pertama kali dilihat dan tentu harus diketuk tularkan pada seluruh desa yang ada di kawasan Kintamani dan Bangli pada umumnya,” ungkapnya.

Lebih lanjut, kata Diar, selain telah melanjutkan program pusat untuk pemenuhan gizi bagi anak di Batur Utara, apa yang dilakukan ini juga memberi manfaat bagi petani ikan setempat karena hasil panen ikan secara langsung dapat dipasarkan di daerah sendiri tanpa harus keluar biaya untuk pemasaran dan pendistribusian. Dengan demikian pertumbuhan ekonomi dan perputaran uang tidak kemana-mana. “Kedepan pola-pola ini harus terus dikembangkan apalagi dengan pemanfaatan dana desa yang memungkinkan untuk dilakukan,” tegasnya.

Selain itu Wakil Bupati juga minta kepada masyarakat untuk secara bahu-membahu dan mulai membangkitkan rasa jengah dengan berkomitmen yang tinggi mulai berbenah untuk menyongsong kehidupan normal yang baru, sehingga tidak perlu lagi merasa Kabupaten Bangli sebagai daerah tertinggal  karena pada kenyataannya Kabupaten Bangli dalam kondisi terburuk saat ini masih mampu bertahan dibandingkan daerah lain. “Oleh karena itu dengan potensi pertanian yang kita miliki harus kita kembangkan dan kita kolaborasikan dengan potensi pariwisata untuk bersiap-siap menyongsong kedatangan wisatawan ketika sudah betul betul normal nantinya,” harapnya.ard/nop


Komentar

Berita Terbaru

\