Dewan Bangli Desak Perbaikan Jalan Tegallalang-Tambahan Masuk Skala Prioritas
Rabu, 22 September 2021
20:30 WITA
Bangli
1641 Pengunjung
Jalan putus yang menghubungkan Lingkungan Tegallalang
Bangli,suaradewata.com – Kalangan Anggota DPRD Bangli mendesak agar perbaikan jalan putus yang menghubungkan Lingkungan Tegallalang, Kelurahan Kawan, Kecamatan Bangli dengan Banjar Tambahan, Desa Jehem, Tembuku, segera dimasukan menjadi kegiatan skala prioritas tahun 2022. Mengingat, ruas jalan tersebut telah putus setahun yang lalu, namun belum mendapat penanganan. Hal tersebut disampaikan Anggota DPRD Bangli, I Wayan Wedana, Rabu (22/9/2021).
Disampaikan, jalan tersebut merupakan akses vital bagi masyarakat, baik di Lingkungan Tegallalang maupun wilayah Tembuku. “Jalur tersebut adalah jalur alternative terdekat menuju Kota Bangli. Kalau jalan ini tak kunjung diperbaiki sudah tentu akan mengganggu akses ekonomi masyarakat di kedua wilayah,” tegas pria yang menjabat Ketua DPK PKPI Kabupaten Bangli ini.
Lanjut dia, sesuai fakta di lapangan, sebagian masyarakat di Lingkungan Tegalalang lahan garapannya ada di wilayah Tambahan, Tembuku. Saat jalan putus, warga yang hendak mengangkut hasil bumi sudah tentu harus memutar melalui Jehem. Begitu sebaliknya, warga di Desa Jehem saat hendak memasarkan hasil bumi ke Kota Bangli, tentunya mereka juga harus menempuh jalan memutar yang tentunya jaraknya sangat jauh, dan akan memerlukan biaya angkut lebih banyak. “Kita berharap Pemkab Bangli dalam hal ini Dinas PU agar menempatkan skala prioritas, perbaikan akses jalan ini. Sebab, dilihat dari manfaat dan kemendesakannya juga sudah memenuhi, ” tegas Politisi asal Banjar Kawan, Bangli ini.
Sementara Kadis PU Bangli I Wayan Suastika saat dikonfirmasi menyebutkan, karena keterbatasan anggaran yang dimiliki pemerintah daerah, sehingga pihaknya belum bisa mengambil perbaikan jalan tersebut tahun 2021. Namun pihaknya, telah mengusulkan perbaikan jalan tersebut ke Propinsi Bali maupun pusat. Sementara soal anggaran, dijelaskan, untuk perbaikan jalan putus yang menghubungkan Tambahan dengan Lingkungan Tegalalang, diperkirakan memerlukan anggaran Rp 1 miliar lebih. “Rencananya di lokasi kita akan membangun dua gorong-gorong. Hal ini untuk menghindari meluapnya air sungai saat musim hujan seperti yang terjadi beberapa waktu lalu,” jelasnya. Sementara saat disinggung upaya perbaikan tahun 2022, sejauh ini pihaknya belum menyusun perencanaan tahun 2022. Dia berdalih saat ini masih fokus pada kegiatan yang masuk dalam APBD Perubahan tahun 2021. “Kita masih fokus pada anggaran tahun 2021,” pungkas Suastika.ard/nop
Komentar