PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Tertimbun Lumpur, Ruas Jalan Perbatasan Selat Kaja Kauh - Tampaksiring Dikeluhkan 

Rabu, 04 Agustus 2021

20:20 WITA

Bangli

1778 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Suaradewata

Bangli,suaradewata.com - Kondisi ruas jalan di perbatasan Tampaksiring, Gianyar dengan Selat Kaja Kauh, Desa Selat, kecamatan Susut, Bangli, dikeluhkan para pengendara. Pasalnya, akibat guyuran hujan deras, ruas jalan beserta jembatan dilokasi tersebut dipenuhi endapan lumpur yang cukup tebal. Akibatnya, kondisi jalan menjadi licin sehingga rawan menyebabkan lakalantas. 

Pantauan di lokasi, Rabu (4/8/2021), endapan lumpur terjadi sebagai dampak hujan deras yang menyebabkan material tanah dari bekas galian tanah disekitar lokasi meluber dan mengendap menutupi hampir seluruh jembatan. Hal ini menyebabkan para pengendara mesti ekstra hati-hati saat melintas. Dampaknya, karena gangguan tersebut antrean kendaraan beberapa kali terjadi . “Kita tidak berani memacu kendaraan, lantaran jalan licin, “ujar Wayan Wahyudi, salah seorang pengendara ditemui di lokasi. Untuk itu, pihaknya berharap instansi terkait segera melakukan upaya pembersihan agar akses lalin kembali normal.

Sementara Kadis PU Bangli I Wayan Suastika saat dikonfirmasi mengaku belum mendapatkan laporan terkait adanya badan jalan yang tertutup endapatan lumpur tersebut. “Kita belum dapat laporan terkait itu,”ujarnya. Namun jika itu akibat bencana alam, dan terdapat timbunan tanah dalam volume besar, tentunya pihaknya akan menurunkan alat berat. Sedangkan jika hanya karena genangan lumpur tipis, biasanya ditanggulangi petugas BPBD dengan Damkar  untuk menyemprot lumpur. “Kalau lumpur tipis biasaya cukup dibersihan dengan cara menyemprot,”papar dia.

Disinggung adanya aktivitas galian tanah yang sampai menutup saluran drainase, jelasnya, hal ini sering terjadi. Dan, masyarakat tidak melakukan koordinasi ke pihaknya. Semestinya,  kegiatan galian ini jangan sampai menutup badan jalan atau saluran drainase, karena akan menimbulkan dampak lain, seperti melubernya air ke badan jalan yang tentunya bisa menggangu arus lalin. “Kita tidak pernah mendapatkan konfirmasi terkait upaya-upaya seperti itu,” pungkasnya.ard/nop


Komentar

Berita Terbaru

\





PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

PPN 12% Kunci Sukses Pemerataan Ekonomi