Kulit Kopi Disulap Jadi Minuman Kreasi dengan Citarasa Sensasional Saat Lomba Barista Kopi Bali
Sabtu, 20 Maret 2021
19:10 WITA
Bangli
1824 Pengunjung
Suaradewata
Bangli,suaradewata.com – Serangkain HUT PDIP ke-48, berbagai kegiatan mulai dari kegiatan sosial, penghijauan dan perlomban-perlombaan terus dilakukan hingga akhir bulan Juni 2021 mendatang. Untuk kali ini, DPC PDIP Kabupaten Bangli menggelar lomba Barista Kopi Bali yang dipusatkan di Toya Devasya, Kintamani, Sabtu (20/03/2021). Lomba Barista atau Penyaji Kopi Profesional ini, dibuka langsung Ketua DPC PDIP Kabupaten Bangli, Sang Nyoman Sedana Arta, SE. Saat itu, tampak juga hadir Wabup Bangli, I Wayan Diar dengan peserta mencapai 18 orang.
Dalam sambutannya Ketua DPC PDIP Bangli, Sang Nyoman Sedana Arta menegaskan selama ini PDI Perjuangan selalu hadir untuk menumbuhkembangkan semua sector meski dalam kondisi covid seperti ini. “PDIP selalu berkomitmen hadir ditengah masyarakat untuk bergerak maju,” ungkap Sedana Arta yang juga Bupati Bangli ini. Terkait dengan lomba Barista Kopi Bali ini, lanjut Sedana Arta, merupakan salah satu upaya untuk menggali dan menumbuhkembangkan potensi yang ada Kabupaten Bangli khususnya Kintamani yang selama ini terkenal dengan kopi arabika yang sudah diakui dan bersertifikasi dunia. “Ngomongin barista, tentunya Kintamani paling cepat perkembangan kedai-kedai kopi yang kekinian. Terbukti, Barista yang ada di Kabupaten Bangli, tidak kalah dengan barista kabupaten besar di seluruh Bali,” tegasnya.
Karena itu, pelaksanaan lomba tersebut juga tak main-main. Tentunya dengan standar yang terukur dan menghadirkan juri dari Indonesia Food and Beverage Executive (IFBEC dan Indonesia Barista Association (IBA). “Dengan lomba Barista Kopi Bali ini, kita harapkan muncul lagi barista-barista hebat dan unggul di Bangli. Dengan begitu akan bisa mendatangkan pengunjung karena peracikan kopi di Bangli sudah berstandar internasional,” tegasnya. Saat itu, Sedana Arta sempat tercengang dengan hasil minuman kreasi karya salah satu peserta lomba. Sebab, minuman yang disajikan dibuat dari bahan kulit kopi yang selama ini kerap dinilai tidak berguna. “Kreasi minuman yang dibuat salah satu peserta lomba dari kulit kopi, juga sempat membuat juri pun kaget. Itu dibuat, dari kulit kopi yang difermentasi untuk dijadikan syrup dan dicampur dalam kreasi kopi yang dibikin. Dari sisi rasa, sangat luar biasa penuh dengan sensasi yang tidak bisa saya ungkapkan,” bebernya usai mencicipi minuman kreasi tersebut.
Tindak lanjut dari itu, Pemkab Bangli juga berencana akan menggelar lomba serupa. Sebab, ajang tersebut diyakini akan bisa menampung potensi-potensi anak muda untuk dikembangkan dan pada akhirnya menumbuhkembangkan UMKM-UMKM yang baru. “Dimana dimasa pandemic seperti ini, memang UMKM lah yang menjadi sektor penunjang utama dari ekonomi nasional kita. Harapan kita sekali lagi, kepada generasi muda tumbuh potensi-potensi barista handal di Bangli dan Kintamani,” bebernya.
Lebih lanjut, disinggung kemungkinan bantuan yang bisa diberikan Pemkab Bangli untuk mendukung perkembangan barista Bangli, Sedana Arta mengakui Pemkab termasuk partai belum pernah memikirkan hal tersebut. “Mudah-mudahan kedepan, kalau memang potensinya bagus, kita akan bantu dari sisi channeling untuk sumber pendanaan. Baik dari bank pasar maupun BPD Bali, kita hubungkan potensi yang ada untuk membantu semangat anak-anak muda ini,” tegasnya.
Disisi lain Made Hengky Armawan (25) asal Kintamani, salah satu peserta dalam lomba Barista Kopi Bali itu, menyebutkan kreasi minuman yang dibuat dan sempat mengejutkan dewan juri itu diberi nama ice castara coffee. “Ide saya membuat itu, untuk memperkenalkan cascara atau kulit kopi. Sebab, selama ini secara umum masih banyak petani belum mengetahui cara mengolah kulit kopinya itu, sehingga kerap dibuang dan dianggap sampah. Padahal itu, bisa diolah untuk syrup maupun the,” ungkapnya.
Yang mana, proses pembuatan cascara itu juga sangat simple dan sederhana. Yakni dengan menyortir kopi pasca panen yang berwarna merah lalu dikupas. Selanjutnya tinggal dijemur. “Proses selanjutnya, untuk membuat syrup tinggal direbus dengan air. Sedangkan untuk kreasi saya ini, saya campur dengan kopi dan wine,” jelasnya. Kalau dari sisi rasa, diakui, sirupnya menjadi rasa fruity yang sangat komplek dengan rasa buah yang sangat kental.
Sementara Ketua Panitia, Ni Putu Astiti Saraswati menyebutkan lomba barista kopi bali ini diikuti sebanyak 18 peserta. Kata dia, dari pengamatannya di masa pandemic covid-19, Kintamani mulai berubah bukan hanya menjadi kawasan kopi saja. Melainkan juga menjadi kawasan kedai kopi. “Melihat perkembangan dan pertumbuhan kedai kopi, tentunya harus dibarengi dengan pertumbuhan talenta-talenta Bangli. Karena itu, setelah lomba ini kami harapkan barista Bangli akan menjadi lebih dikenal dan kami harapkan tidak hanya kedai kopi saja yang nanti dikenal. Tapi juga Baristanya yang dituju. Bahwa hasil kopi buatan Barista Bangli begitu luar biasa,” ungkapnya.
Karena itu, dalam perlombaan itu, tim juri akan menilai teknik dan citarasa kopi buatan masing-masing peserta. Selain itu, penilaiannya juga meliputi performa barista, kerapian dalam penyajian termasuk tata cara pembuatannya. Sebagai motivasi kepada peserta, panitia lomba telah menyiapkan sejumlah hadiah. Juara I berhak mendapatkan hadiah berupa uang sebesar Rp 5 juta. Juara II berhak atas hadiah Rp 3 juta dan juara III dengan hadiah Rp 2 juta. Berikutnya, “Tindak lanjut dari ini, pemenang dalam lomba ini nanti akan dikirim ke tingkat DPD PDIP Propinsi yang akan digelar di Tabanan,” jelasnya. Selanjutnya jika kembali menang akan mewakili Bali untuk tarung dikancah nasional di DPP PDIP di Jakarta. Disampaikan juga, serangkaian HUT PDIP ke-48, juga akan digelar lomba mixologi arak Bali secara serentak termasuk di Kabupaten Bangli. Sesuai rencana, lomba mixologi arak Bali ini akan digelar pada 3 April 2021 di Taman Narmada Bali Raja, Desa Tamanbali, Bangli.ard/nop
Komentar