Sah, Pucuk Bang Resmi Jadi Maskot Kabupaten Bangli
Sabtu, 13 Maret 2021
21:05 WITA
Bangli
2841 Pengunjung
Suaradewata
Bangli,suaradewata.com - Secara resmi bunga Pucuk Bang dilouncing sebagai maskot kabupaten Bangli. Hal ini ditandai penandatangan SK, penyematan bunga pucuk bang serta penyerahan bibit pucuk bang yang dilakukan langsung Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta,SE, disela-sela serangkaian tawur agung kesanga, Sabtu (13/03/2021), di Catus Pata Bangli.
Dalam kesempatan itu, hadir pula Wakil Bupati Bangli I Wayan Diar,S.ST.Par, Ketua DPRD Kabupaten Bangli, I Ketut Suastika,SH, Sekda Kabupaten Bangli, Ida Bagus Gde Giri Putra, MM, Jajaran Forkompimda Kabupaten Bangli, Ketua PHDI Kabupaten Bangli, Penglingsir Puri Bangli, dan jajaran OPD di Pemerintahh Kabupaten Bangli.
Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta, SE dalam sambutannya menyampaikan, sejatinya bunga pucuk bang telah familiar dikenal masyarakat Bangli. Terlebih pada tahun 1991 maskot bunga pucuk bang ini sudah dicanangkan saat kepemimpinan Alm Ida Bagus Gede Agung Ladip, SH,(Ida Pedanda Gede Nyoman Putra) tanggal 10/5/1991 pada saat HUT Kabupaten Bangli. Namun pada saat itu, belum disetai produk hukum. "Maka dalam launcing ini kita awali dengan penandatanganan SK Bupati Nomor 430/282/2021 tentang penetapan bunga pucuk bang sebagai identitas atau maskot Kabupaten Bangli. Kedepannya melalui SK ini, kita akan buatkan rancangan peraturan daerah," tegas Sedana Arta.
Disamping itu, pasca penandatangan SK Pucuk Bang sebagai maskot Bangli, pihaknya juga akan membuat surat instruksi untuk menanam bunga pucuk, baik itu perkantoran, ditingkat desa,lurah dan dipekarangan seluruh masyarakat Bangli. "Pucuk bang itu adalah simbul kekuatan, keindahan, kecerdasan, dan simbul budaya," ungkapnya. Selain itu, dengan dijadikannya pucuk bang sebagai maskot Bangli, diharapkan Bangli bisa bangkit dan sejajar dengan kabupaten lain di Bali. Sebab, Pucuk Bang juga diyakini sebagai penudut (penarik) taksu.
Sementara terkait pelaksanaan tawur agung kesanga, kata Sedana Arta, merupakan kegiatan rutin setiap tahun sekali dalam rangkaian hari raya Nyepi. Tujuannya, untuk nyomia butha kala. "Dengan diadakannya upacara ini kita harapkan bisa memberikan kehidupan yang seimbang dan harmoni bagi umat manusia," jelasnya. Disampaikan pula, di masa pandemic covid-19 proses kegiatan tawur agung kali ini tetap dilaksanakan dengan mematuhhi protocol kesehatan dengan harapan virus corona segera sirna dari alam ini.ard/nop
Komentar