Lima Warga Luka-Luka Tertimbun Longsor, BPBD Bangli Lansir 7 Desa Terdampak Bencana
Sabtu, 06 Februari 2021
20:55 WITA
Bangli
2489 Pengunjung
Suaradewata
Bangli,suaradewata.com – Cuaca ekstrim hujan deras yang terjadi sejak Jumat (05/02/2021 hingga Sabtu (02/02/2021) menyebabkan sejumlah bencana tanah longsor kembali terjadi melanda wilayah Kabupaten Bangli. Dari empat kecamatan yang ada di Bangli, kecamatan Kintamani mengalami kondisi terparah. Sesuai data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB) Kabupaten Bangli, hingga Sabtu sore tercatat sebanyak 7 desa di Kintamani yang diterjang bencana alam berupa tanah longsor dan banjir bandang. Salah satunya, desa Belandingan. Longsor didesa yang ada di balik bukit ini, bahkan nyaris menelan lima korban jiwa.
Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Bangli, I Ketut Agus Sutapa saat dikonfirmasi membenarkan adanya laporan sejumlah desa di Kintamani diterjang bencana tanah longsor. Disebutkan, longsor di Desa Belandingan terjadi sekira pukul 09.00 wita. “Tebing dengan tinggi 13 meter dan lebar 10 meter ambrol sehingga menimbun akses jalan menuju Pura Puseh di desa setempat,” ungkapnya. Melihat kondisi tersebut, sejumlah warga berinisiatif dan berupaya membersihkan material longsor tersebut agar akses jalan tersebut bisa dilalui kembali. Hanya saja, saat para korban sedang istirahat longsor susulan kembali terjadi. Apesnya lima warga tersebut sempat terserempet dan tertimbun material longsor. Beruntung rekan-rekan korban dengan sigap menyelamatkan para korban. Meski demikian, tiga sepeda motor milik korban yang diparkir dekat TKP ikut tertimbun sehingga mengalami kerusakan.
Kelima korban yakni, Wayan Jadi (43), I Wayan Subrata (35), I Ketut Suci (35), I Ketut Ranas (43), dan I Nengah Masa (35). “Kelima korban hanya mengalami luka ringan. Tidak ada korban jiwa,” ungkap Agus Sutapa. Selanjutnya, tanah longsor juga terjadi di desa Bantang, sekitar pukul 19.00 wita, menyebabkan jalur Bangli-Singaraja terganggu. “Di Desa Terunyan, bencana alam berupa pohon tumbang disertai tebing longsor dari bukit Terunyan menyebabkan juga arus lalin terganggu,” ungkapnya.
Berikutnya, di Banjar Tandang, Desa Batur Selatan, gudang mobil milik I Ketut Parwata tertimpa longsoran sehingga menyebabkan kerugian sekitar Rp.10 juta. “Selain itu, sesuai laporan terbaru di desa Batur Selatan dampak cuaca ekstrim juga menyebabkan bangunan sejumlah Palinggih di Pura Merajan milik keluarga Kadek Purna Wali ambles,” jelasnya. Akibat kejadian yang diperkirakan terjadi sekitar jam 2:30 dini hari tadi, kerugian material yang diderita korban mencapai Rp15 juta.
Lanjut Agus Sutapa, bencna alam juga terjadi di Desa Kintamani tepatnya di Banjar Jaya Maruti, tembok pekarangan warga longsor sepanjang 20 m, dengan estimasi kerugian mencapai Rp 20 juta. Sedangkan di Desa Belanga, tembok rumah warga atas nama I Nyoman Bajra jebol karena derasnya hujan dengan kerugian ditaksir mencapai 20 juta. Selain itu, di Yeh Mampeh, Batur dampak cuaca ekstrim menyebabkan banjir bandang hingga ke jalan dan sejumlah titik longsor. “Total sementara bencana yang terjadi dari kemarin akibat dampak cuaca ekstrim, tujuh desa yang terdampak. Semuanya ada di wilayah kecamatan kintamani. Korban jiwa nihil, sedangkan untuk total kerugian masih dalam pendataan,” tegasnya. Untuk penanganan, karena banyaknya titik bencana, penanggulangan akan dilakukan secara bertahap. “Koordinasi sudah kita lakukan dengan Dinas PU Kabupaten dan PU Propinsi agar menurunkan alat berat. Mulai besok penanganan akan kita lakukan secara bertahap dengan melihat skala prioritas,” tandasnya.
Lebih lanjut, mengingat cuaca esktrim masih berpotensi terjadi hingga Maret mendatang, pihaknya terus menghimbau masyarakat terutama yang berada dizona rawan bencana untuk lebih waspada untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.ard/nop
Komentar