Jambore KSPAN Diikuti Ratusan Pelajar se-Bali
Jumat, 21 September 2018
00:00 WITA
Gianyar
3811 Pengunjung
suaradewata.com
Gianyar, suaradewata.com - Ratusan pelajar SMP, SMA/SMK se Bali mengikuti Jambore Kelompok Siswa Peduli Aids dan Narkoba (KSPAN) di Keramas Park, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar. Jambore berlangsung selama 3 hari dari Kamis (20/9) hingga Sabtu (22/9).
Ketua panitia Jambore KSPAN provinsi Bali, Drh Made Suprapta MM menjelaskan jambore ini digelar bertujuan untuk membentengi generasi muda dari ancaman HIV-AIDS dan Narkoba sedini mungkin, demi terciptanya generasi sehat. Secara khusus, kegiatan ini diharapkan dapat menekan infeksi baru HIV dan Narkoba di kalangan siswa dan remaja, menekan kematian karena Aids dan Narkoba, serta mengikis habis stigma dan diskriminasi terhadap ODHA. "Jambore ini total diikuti 216 siswa didampingi 54 gutu pembina," jelasnya. Selama 3 hari 2 malam mengikuti kemah, peserta jambore juga diajak berdiskusi, lomba jingle KSPAN, lomba musikalisasi puisi, lomba jejak KSPAN, lomba Cak Dag, dan sharing session.
Sementara terkait situasi kondisi umum epidemi HIV-AIDS di Bali, kata Suprapta semakin meningkat. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Bali, tercatat kumulatif kasus HIV-AIDS sejak ditemukan tahun 1987 sampai Juli 2018 sebanyak 19.286 kasus. "Penyebarannya hampir di seluruh kabupaten/kota di Bali," ujarnya. Penularan terbanyak virus ini melalui hubungan seksual dan penggunaan jarum suntik narkoba. Mirisnya, virus ini menginfeksi penduduk usia produktif termasuk usia sekolah, remaja, ibu rumah tangga, bayi dan anak-anak. Masih kuatnya fenomena stigma dan diskriminasi terhadap Odha, menghambat pencegahan dan penanggulangannya. Oleh karena itu pihaknya mengharapkan komitmen berbagai pihak untuk menekan laju virus ini di semua lini.
Keberadaan KSPAN di 36 SMP, 36 SMA/SMK di Bali pun diharapkan dapat berperan. "Pada data base kami, tercatat sebanyak 5.000 anggota KSPAN se-Bali," ungkapnya. Untuk diketahui, jambore ini dibuka sscara resmi oleh Wakil Ketua Harian II KPA rovinsi Bali sekaligus dijabat Kepala Dinas kesehatan Provinsi Bali dr Ketut Suarjaya yang diwakili oleh Kepala Seksi P2P Dinkes Bali, Dr I Wayan Sukrata MPh.
Salah satu peserta jambore, Dewa Ayu Prilia Astari dari SMAN 1 Banjarangkan Klungkung mengaku tertarik mengikuti jambore karena rasa ingin tahu dan kepedulian. "Orang bisa kena karena kurang paham, maka itu saya dan teman-teman tertarik ikut KSPAN supaya tahu banyak tentang HIV-AIDS. Setelah tahu, tentunya kita bisa berupaya untuk menjauhi virusnya dengan melakukan kegiatan positif," jelasnya. Dengan bergabung dalam KSPAN, dirinya pun mulai mengikis kesan negatif terhadap penderita atau Odha. Dari setiap kabupaten/kota,ada sebanyak 24 peserta terpilih yang mengikuti jambore ini. gus/ari
Komentar