Harhubnas 2017 : Ajak Masyarakat Naik Angkutan Umum
Senin, 18 September 2017
00:00 WITA
Tabanan
2769 Pengunjung
suaradewata.com
Tabanan, suaradewata.com– Sebagai daerah tujuan pariwisata, Pulau Bali kerap kali dihantui oleh kemacetan. Kemacetan ini jika tidak dimanage secara cermat tentu akan berpengaruh kepada kunjungan pariwisata ke Pulau Bali. Bahkan bukan tidak mungkin, para turis baik internasional maupun domestik yang notabenenya mencari kenyamanan jika kerap disuguhkan pemandangan macet akan mencari daerah pariwisata diluar pulau Bali. Situasi itu tentu saja mengancam pariwisata di pulau dewata.
Kondisi itu tentu sangat disadari oleh insan perhubungan, sehingga mereka melakukan daya upaya untuk mengatasi kemacetan. Salah satu yang tengah digalakkan yakni melakukan penataan dibidang transportasi umum. Selain itu mereka juga mengajak masyarakat untuk back to basic, yakni kembali naik angkutan umum. “Sebelum kami mengajak masyarakat untuk naik angkutan umum, tentunya angkutan umum itu sudah kita perbaiki sehingga tertata dengan baik, aman, selamat dan nyaman,” ucap Kadis Perhubungan Pemkab Tabanan, I Made Agus Harthawiguna disela-sela apel Hari Perhubungan Nasional (Harhubnas) 2017 tingkay provinsi Bali yang dipusakan di Lapangan Alit Saputra, Dangin Carik, Tabanan, Senin, (18/09/2017).
Menurut Agus, Harhubnas tahun ini mengusung semangat ingin memberikan pelayan yang lebih baik baik kepada masyarakat. Hal itu kata dia sesuai thema yang diangkat yakni “Melalui peringatan Harhubnas tahun 2017 Kita Tingkatkan Solidaritas , Sinergitas dan Kerja Bersama Dalam Mewujudkan Transportasi yang Handal, Berdaya Saing dan Memberikan Nilai Tambah”. Pihaknya menambahkan insan perhubungan tidak tutup mata dengan situasi saat ini, dimana potensi masalah dibidang perhubungan utamanya di Bali dan Tabanan adalah soal kemacetan. “Masalah perhubungan saat ini yakni berpotensi menimbulkan kemacetan, jika ini tidak dikelola dengan cermat bukan tidak mungkin dapat mengancam Bali yang notabene adalah daerah pariwisata,” ucapnya. Untuk itu, insan perhubungan telah melakukan daya upaya, salah satunya mengaktifkan kembali angkutan massal dan angutan perkotaan. “Kalau di Bali ada trans serbagita, di Tabanan ada trans serasi begitu juga daerah lain,” bebernya. Dalam kesempatan Harhubnas kali ini pihaknya dan insan perhubungan pada umumnya mengajak masyarakat untuk back to basic. “Ayo kita naik angkutan umum, karena angkutan umum saat ini sudah diformat sedemikian rupa sehingga aman, selamat dan nyaman untuk dinaiki,” ajaknya.
Dipihak lain Kementrian Perhubungan dalam sambutannya yang dibacakan Kepala Dinas Perhubungan, Informasi dan Komunikasi Provinsi Bali, I.GA Sudarsana dalam Apel Harhubnas 2017 di Lapangan Alit Saputra, menegaskan Harhubnas 2017 merupakan momentum yang tepat bagi insan Perhubungan untuk melihat kembali kontribusinya, di dalam memajukan sektor transportasi Indonesia. Yang secara makro , tentu saja mewujudkan harapan dan keinginan program Nawacita Presiden Republik Indonesia. Pembangunan Indonesia sangat dipengaruhi oleh peranan transportasi sebagai urat nadi kehidupan politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan. “Karenanya, peranannya yang amat strategis itu kedepan sektor transportasi harus dapat menjalin konektifitas antar pulau dan harus mampu mewujudkan aksebilitas di seluruh wilayah tanah air Indonesia. Menjamin keselamatan pengguna jasa dan menyediakan pelayanan dengan kualitas yang lebih baik dan prima bagi seluruh lapisan masyarakat,” ungkapnya.
Juga ditegaskan sebagai regulator, bukan semata mata menetapkan kebijakan sepihak, namun tetap mengusung aspirasi masyarakat dalam mendukung roda perekonomian, memperlancar mobilitas penduduk dan arus barang. Serta berperan dalam konektifitas antar daerah, untuk itu beberapa deregulasi yang mendukung paket kebijakan ekonomi kelimabelas sektor logistic. Dan dapat mendorong peningkatan iklim investasi telah diselesaikan. Deregulasi tersebut antara lain, pengaturan untuk pencabutan persyaratan kepemilikan modal badan usaha di bidang pengusahaan dibidang angkutan laut, keagenan kapal, pengusahaan bongkar muat dan badan usaha pelabuhan. Pemindahan barang yang melewati batas waktu penumpukan atau long stay di pelabuhan utama Balawan, Tanjuk Priok, Tanjung Perak, dan Pelabuhan Utama Makasar. Penyelenggaraan dan pengusahaan jasa pengurusan transportasi dan pengamanan kargo, pos serta rantai pasok, kargo dan pos yang diangkut pesawat udara, tegasnya.
Dimintanya insan perhubungan harus bergerak cepat dan berubah, mengikuti kemajuan teknologi dan perubahan lingkungan yang global. “Kita harus memiliki kemampuan beradaptasi , berinovasi dan menembus batas untuk mengetahui realitas sebenarnya di masyarakat. Dilanjutkan dengan melakukan perubahan pola kerja baru dalam menciptakan sistem transportasi yang handal, regulasi yang tepat, penyediaan prasarana yang baik dengan dukungan anggaran yang memadai,” harap pihaknya.
Diingatkan juga, untuk mewujudkan semua hal tersebut, Insan perhubungan diajaknya agar menjauhi segala bentuk paraktik KKN dengan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat serta berkomitmen dalam membangun sektor transportasi yang yang berkeadilan agar dapat mewujudkan Pemerintahan yang Bersih. Sehingga akan sesuai dengan target kementrian perhubungan yaitu melakukan pelayaanan secara efisien, akuntabel, transparan dan tanpa ada penyelewengan, tambah pihaknya.hms/rls/gin
Komentar