PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Harga Pasir Meroket, Usaha Batako Gulung Tikar

Rabu, 10 Agustus 2016

00:00 WITA

Bangli

4797 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

suaradewata.com

Bangli, suaradewata.com– Akibat penutupan dan pembatasan penambangan Galian C disejumlah lokasi di daerah Bali, berimbas pada harga pasir merangkak naik. Kenaikannya tak tanggung-tanggung mencapai 50 persen. Hal itu kontan saja mengancam pengusaha batako yang mayoritas bahan bakunya dari pasir. Selain itu, lonjakan harga pasir ini juga mengakibatkan sejumlah kontraktor mulai dihantui rasa was-was akan merugi.

Menurut penuturan sejumlah pembuat batako di Bangli, kenaikan harga pasir telah terjadi sejak beberapa pekan terakhir. Saat ini, harga satu truk pasir mencapai Rp 1,7 juta, naik dari harga sebelumnya yang hanya Rp 1,1 juta per truk. “Kenaikan harga pasir itu, menyebabkan usaha pembuatan batako saya juga terancam,” ungkap Dewa Gede Kastawa, salah seorang pembuat usaha batako di Kelurahan Cempaga, Bangli saat ditemui awak media, Rabu (10/08/2016).   

Kata dia, usaha yang telah dirintisnya sekitar lima tahun itu turut terancam bangkrut karena selain harga pasir yang sangat mahal, juga susah mendapatakannya. “Takutnya kalau terus begini, usaha saya bisa bangkrut. Kasihan para buruh kalau usaha ini sampai tutup,” sebutnya. Dijelaskan dengan harga pasir yang meroket tersebut, biaya produksi yang dikeluarkan untuk membuat batako juga membengkak.

Untuk menyiasatinya, pihaknya terpaksa menaikkan harga jual batako yang sebelumnya Rp 2.100 per buah menjadi Rp 2.300 per buah. Hanya saja, cara tersebut diakuinya tak sepenuhnya membuat dirinya bisa bernafas lega. "Kekhawatiran merugi masih tetap ada. Kami harap harga pasir cepat turun,” tegasnya.

Secara terpisah, hal yang sama juga disampaikan pengusaha batako di Desa Pengotan, Bangli, I Nyoman Dangin. “Karena harga pasir naik tinggi, harga batako terpaksa saya naikkan. Tapi, tetap saja belum tentu bisa menutupi membengkaknya biaya pembuatannya,” jelasnya. Oleh karena itu, pihaknya mengharapkan pemerintah bisa memberikan solusi atas persoalan yang terjadi. ard/gin


Komentar

Berita Terbaru

\

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Wabup Ketut Suiasa Resmikan TAKSU Badung