Diskoperindag Buleleng Gelar “Oprasi Pasar”

  • 06 Februari 2016
  • 00:00 WITA
  • Buleleng
  • Dibaca: 2927 Pengunjung

Buleleng, suaradewata.com – Kenaikan harga sejumlah kebutuhan pokok disejumlah pasar yang ada di Kabupaten Buleleng mulai seminggu lalu mengalami kenaikan yang cukup fantastis. Kisaran kenaikan harganya mencapai 5 persen hingga 15 persen di beberapa pasar besar yang ada di wilayah kabupaten Utara Pulau Bali.

Hal tersebut diakui Kepala Dinas Koperasi dan Perdagangan Kabupaten Buleleng, Ir. Made Arnika, ketika dikonfirmasi suaradewata.com, Jumat (5/2). Dikatakan, kegiatan dengan nama pasar murah yang hampir mirip dengan operasi pasar tersebut dilaksanakan melalui kerjasama dengan sejumlah pihak distributor dan Bulog.

“Pasar murah ini berlangsung mulai pukul.07.00 Wita sampai dengan pukul.11.00 Wita dengan menjual beberapa kebutuhan pokok masyarakat. Acara ini pun tidak lebih dari satu hari, kemudian Bulog yang melanjutkan kegiatan sampai ke pedesaan,” ujar Arnika.

Terkait dengan kenaikan harga sejumlah kebutuhan pokok tersebut, Arnika mengaku pihaknya telah melakukan survey dan mulai turun sejak seminggu ke sejumlah lokasi pasar di Kabupaten Buleleng. Kondisi kenaikan tersebut menurutnya akibat jelang hari raya umat Hindu di Bali yang melaksanakan Galungan.

Sehingga, lanjutnya, pelaksanaan hari raya tersebut yang menyebabkan para pedagang di pasar menaikan sejumlah harga kebutuhan pokok. Kondisi kenaikan pun terjadi pada hari-hari raya umat Hindu khususnya di kawasan Bali Utara. Dimana, lanjutnya, fenomena tersebut berlangsung hampir setiap tahun.

Nanti setelah hari raya, kata Arnika, dipastikan keberadaan lonjakan harga yang signifikan tersebut akan kembali normal. Pihaknya pun mengaku akan sering melakukan glear “operasi pasar” untuk menekan kenaikan harga sejumlah kebutuhan pokok masyarakat yang ada di pasar wilayah Buleleng.

Sejumlah pasar yang di sasar oleh Diskoperindag antara lain di Pasar Anyar yang terletak di sekitar kawasan Kota Singaraja, dan di Pasar Seririt yang berada di wilayah barat kota Singaraja. Sejumlah kebutuhan pokok yang dijual pun cukup murah dibanding dengan harga yang saat ini berlaku di pasar-pasar tersebut.

Seperti beras yang disuplai oleh pihak Bulog, untuk jenis beras C4 biasanya mencapai Rp.11.000,- per kilogram di kegiatan pasar murah tersebut hanya dijual kisaran Rp.8.200 hingga Rp.9.500. Minyak goreng dari salah satu merk yang sering diburu oleh masyarakat pun dijual murah. Untuk ukuran yang satu liter biasanya dijual senilai Rp.23.000 kini dalam kegiatan tersebut hanya dijual Rp.19.000.

Selain itu juga ada beberapa kebutuhan lain seperti Tepung terigu dalam kemasan milik sejumlah distributor tepung yang ada di bumi panji sakti. Bahkan, harga jeruk lokal yang awalnya mengalami kenaikan dari Rp.5000 satu kantong kresek menjadi Rp.8000 perkilo. Dan dalam kegiatan pasar murah tersebut tetap dijual dengan harga Rp.5000 perkantong.

Sementara itu, kenaikan harga terjadi terhadap sejumlah kebutuhan industri rumah tangga seperti ayam potong, serta beberapa kebutuhan sayur serta bawang. Harga ayam potong yang awalnya di angka Rp30.000 kini melonjak hingga di angka Rp44.000 di pasar Anyar. Kenaikan tersebut sudah terjadi jauh sebelum hari raya.

Walaupun diguyur hujan yang berlangsung sejak pagi, kegiatan yang dilaksanakan Diskoperindag Buleleng tetap tidak menyurutkan masyarakat di Pasar Anyar.adi


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER