Pariwisata Bali Hadapi Tantangan Berat

  • 05 Februari 2016
  • 00:00 WITA
  • Denpasar
  • Dibaca: 4467 Pengunjung

Denpasarsuaradewata.com - Pariwisata Bali ke depan menghadapi tantangan berat. Saat ini misalnya, ada pergeseran keinginan pasar terhadap destinasi dan akomodasi di Bali. Ini dibuktikan ketika kunjungan wisatawan ke Bali meningkat, namun tidak diikuti meningkatnya hunian hotel dalam kawasan tertentu.

Tantangan lainnya sebagai hasil survei, 60 persen wisatawan saat ini cenderung meminati pariwisata buataan. Sementara hanya 40 persen di antaranya yang memilih wisata alam dan budaya.

Demikian ditegaskan anggota Fraksi PDIP DPRD Bali IGA Diah Werdhi Srikandi WS, saat menyampaikan Pandangan Umum Fraksi PDIP Terhadap Dua Buah Ranperda dalam Rapat Paripurna DPRD Bali, di Denpasar, Kamis (4/2). "Ini adalah tantangan yang berat bagi Bali ke depan," ucapnya.

Kondisi semakin berat bagi Bali, imbuhnya, mengingat dalam tahun 2016 ini pemerintah pusat akan membangun 10 fasilitas destinasi pariwisata di luar Bali. Sementara dalam kurun 4-5 tahun ke depan, pemerintah pusat akan membangun '10 Bali baru' untuk memenuhi target kunjungan wisatawan ke Indonesia.

"Di sisi lain, Pemprov Bali sudah lebih dari dua dekade berusaha untuk mendorong sektor primer (pertanian dalam arti luas, red) agar memberikan kontribusi bagi perekonomian Bali. Sayangnya, kontribusi sektor primer hingga kini malah tidak beranjak dari kisaran 16 persen. Adapun sektor tersier yang dimotori pariwisata, selalu dominan memberikan kontribusi di atas 65 persen," beber Diah Srikandi.

Karena itu, menurut dia, sudah waktunya bagi seluruh masyarakat Bali, termasuk Pemprov Bali dan Pemkab/ Pemkot seluruh Bali, untuk mengambil langkah-langkah penting guna memajukan pariwisata Bali ke depan. Jika tidak, maka ke depan industri pariwisata Bali dalam ancaman serius.

"Kami khawatir, dengan langkah-langkah yang diambil pemerintah pusat, kunjungan wisatawan ke Indonesia memang akan meningkat sesuai harapan, tetapi yang berkunjung ke Bali secara perlahan akan berkurang. Setidaknya rata-rata lama tinggal wisatawan di Bali akan berkurang," pungkas Diah Srikandi.san


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER