SMS Gelar Pengobatan Gratis di ‘’Pasar Pagi’’:

  • 15 Oktober 2015
  • 00:00 WITA
  • Karangasem
  • Dibaca: 3805 Pengunjung

Karangasem, suaradewata.com- Makin sering blusukan di Pasar rakyat, serta menggelar pengobatan gratis untuk para pedagang dan pengunjung ‘’pasar pagi’’ itu, sejumlah Relawan muda dan Tim Pemenangan yang mendampingi calon bupati Karangasem Wayan Sudirta, makin keheranan akan stamina putra dari Ibu Meme Ronce almarhum itu. Sudirta tetap fit walau blusukan dimulai pukul 05.00 wita, berlanjug kegiatan dengan ratusan Kader Posyandu di beberapa titik, mampir menyambangi tokoh-tokoh berpengaruh di lokasi setempat, menghadiri undangan Dewa Yadnya dan Pitra Yadnya,  dan terus mendorong relawannya ‘’menembus’’ desa-desa yang dimitoskan sebagai zona sulit karena sudah dikuasai kandidat lain.

‘’Sehat itu penting. Ulet lebih penting lagi, selain keberanian, kejujuran, kepedulian, integritas,’’ kata Kadek Ananta Husada, seorang Relawan muda yang juga Ketua Forum Teruna Teruni Sektor II Kec. Karangasem. Ananta yang belum 30 tahun itu, kadang merasa ‘’keteteran’’ mengikuti gerak Wayan Sudirta. Walau usianya diatas 60 tahun, kebugarannya tidak kalah dengan Relawan-relawan muda yang mengikutinya blusukan ke pasar serta masimakrama. Telepon pun tak henti berdering di dalam perjalanan dari lokasi satu ke lokasi lain, Sudirta selalu mengangkat dan menanggapinya.

‘’Orang-orang muda seperti saya, mendapat pelajaran yang tidak ternilai selama mendampingi Pak Wayan Sudirta. Sangat luar biasa. Untuk sehat, beliau tidak hanya membaca referensi moderen, tapi ternyata pegangan pokoknya itu Bhagawad Ghita. Kejujuran dan keberanian, ada di Mahabharata. Saya makin tertarik Bhagawad Ghita dan Mahabharata karena kitab suci Hindu itu sangat kontekstual. Tetapi, tidak mudah menangkap isinya, seperti Pak Wayan Sudirta menangkap dan menerjemahkan isinya untuk kehidupan sehari-hari,’’ jelas Ananta.

‘’Kalau roh terdalam dari Bhagawad Ghita dan Mahabarata itu kita tangkap, seperti cara Pak Sudirta menangkap isi yang terdalam dari kitab suci kita itu, kita mendapat banyak sekali pelajaran. Disitu ada pelajaran tentang hidup sehat, pelajaran tentang kejujuran, keberanian, kerjasama dan jaringan. Setidaknya, baru itu yang bisa saya rasakan, dari mendampingi Pak Sudirta dalam tiga bulan ke pelosok-pelosok, ketemu masyarakat,’’ imbuh Ananta.

Bagi Wayan Suara Arsana, Kepala Humas Tim Pemenangan SMS, mendampingi Sudirta-Sumiati, baginya merupakan pengalaman berharga. Di lapangan sering ia menyaksikan sesuatu yang tidak terduga, dari cara Wayan Sudirta menyelesaikan berbagai problem rumit, menjadi sederhana dan benar-benar ada ‘’penyelesaian’’.

‘’Uniknya, setelah masalah mendapat solusinya, Pak Wayan memberikan penjelasan yang sangat masuk akal, bahwa beliau menemukan jawabannya di Mahabharata dan Bhagawad Ghita. Kata beliau, perlu hati yang jernih untuk bisa menggali lapis terdalam dari epos Mahabharata dan Bhagawag Ghita itu. Karenanya, saya sangat tertarik mendengar beliau memaparkan program, dan mengungkap rujukannya di Bhagawad Ghita dan Mahabharata,’’ kata Suara, yang juga Ketua PAC PDI Perjuanga Kec. Selat, juga mantan Kepala Desa Sukaluwih Kec. Selat selama dua periode. Amo/ina


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER