Ketua KMHDI dan PMII Denpasar Sebut Bali Darurat Sampah

  • 26 April 2024
  • 12:25 WITA
  • Denpasar
  • Dibaca: 1365 Pengunjung
Ketua PC KMHDI Denpasar, I Dewa Gede Darma Permana (kiri) dan Ketua Cabang PC PMII Denpasar, Teguh Alfaidzin (kanan)

Denpasar, suaradewata.com - Permasalahan sampah di Pulau Bali kian hari kian meresahkan. Rasa resah atas tak habis-habisnya sampah di Bali diungkapkan oleh dua ketua organisasi mahasiswa di Denpasar. Dua pemuda itu ialah I Dewa Gede Darma Permana selaku Ketua Pimpinan Cabang Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (PC KMHDI) Denpasar, dan Teguh Alfaidzin selaku Ketua Pimpinan Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Denpasar.

Dalam rilis pers pada Jumat (26/4/24) Dewa Permana menyebut bahwa isu sampah sesungguhnya adalah masalah klasik, namun dari dulu penanganannya tidak begitu “asik”. Dewa menyebut sampai hari ini masih ditemukan sampah berserakan dan membludak di beberapa titik dan bermuara pada terjadinya banjir di Denpasar.

Dewa menyampaikan bahwa pemasangan Biopori di setiap rumah, sampai pembuatan Teba Modern bisa dilakukan sebagai teknologi tepat guna. Ia merasa bahwa kesadaran masyarakat untuk memilah sampah belum terbangun dikarenakan isu sampah bukanlah isu populis bagi pemangku kebijakan.

“ komponen masyarakat juga bisa intens menyuarakan dan menyosialisasikan tentang permasalahan sampah sebagai isu yang populis dan penggolaraan kembali penerapan 3R, “ jelasnya.

Di sisi lain, Teguh Alfaidzin yang merupakan pria asal Banyuwangi itu mengutarakan perhatiannya pada kondisi pulau Bali sebagai tempat ia tinggal. Ia menyebut persoalan sampah di Bali sudah masuk kedalam kategori darurat.

“sistem tata kelola sampah di Denpasar belum optimal, ini dibuktikan dari sering ditemui tumpukan sampah yang meluber sampai ke jalan raya, terkhusus ketika terjadi kebakaran TPA Suwung, “ tandasnya.

Teguh juga menyoroti Perda Provinsi Bali nomor 6 tahun 2023 tentang pungutan wisman untuk perlindungan kebudayaan dan alam Bali sebagai angin segar yang patut dikawal dan dimaksimalkan.

“ keberpihakan anggaran adalah kunci pemerintah dalam penanganan sampah, “ terusnya.

Terakhir ia berpesan bahwa peran mahasiswa tak kalah strategis. Mahasiswa wajib terlibat untuk mengupayakan solusi permasalahan sampah, minimal dalam bentk serangan edukasi kepada masyarakat dikarenakan masih banyak masyarakat yang belum tahu betapa bahayanya jika sampah-sampah rumah tangga dibakar.

“edukasi adalah lading bagi mahasiswa untuk menyerukan masalah ini, “ tutupnya.

Diketahui bahwa Dewa Permana dan Teguh Alfaidzin merupakan bagian dari Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Bali Darurat Sampah. Aliansi tersebut berisikan para ketua Organisasi Mahasiswa dan Pemuda, diantaranya ada Tri Budi Santoso selaku Ketua PC KMHDI Buleleng, Wahyu Candra Kurniawan selaku Ketua Umum HMI Singaraja, I Gusti Putu Putra Mahardika selaku Ketua GADA Bali, I Gede Made Bayu Mertha Putra selaku Ketua DPK PERADAH Tabanan, I Gusti Agung Arya Dhanyananda selaku Ketua PC KMHDI Badung, I Made Arya Bayu Suta selaku Ketua Sekaa Taruna Tunas Muda Desa Cemagi Badung, dan I Komang Wiratama selaku Ketua PC KMHDI Karangasem.ran/adn


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER