Ketua DPRD Badung Menerima Audensi Direksi RSD Mangusada

  • 12 Februari 2024
  • 21:45 WITA
  • Badung
  • Dibaca: 1504 Pengunjung
Audensi RSD Mangusada dengan Ketua DPRD Kabupaten Badung Putu Parwata, , Senin, (12/02/2024). SD/ang/ist

Badung, suaradewata.com - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Badung Putu Parwata menerima audiensi direksi Rumah Sakit Daerah (RSD) Mangusada di kediamannya Banjar Kwanji Desa Dalung Kecamatan Kuta Utara, Senin, (12/02/2024). Dalam audiensi tersebut, pihak RSD Mangusada menyampaikan kepada Ketua DPRD Badung mengenai pengembangan layanan kesehatan RSD Mangusada tahun 2024 - 2026.

Ketua DPRD Badung Putu Parwata dalam kesempatan tersebut memberikan apresiasi  kepada RSD Mangusada atas penyampaian sebuah proposal kepada dirinya di DPRD. Kata Parwata, dimana proposal itu bertujuan untuk menjadikan rumah sakit Mangusada itu sebagai rumah sakit unggulan.

"Atas nama lembaga DPRD mengapresiasi karena sudah memiliki gagasan, kemajuan sebuah lembaga itu karena ada komitmen. Saya lihat pemaparan tadi ada program yang dijabarkan khususnya pengembangan pelayanan dan cukup banyak yang direncanakan pengembangan 2024 - 2026," kata Putu Parwata. 

Lebih lanjut kata Parwata, ada beberapa item yang disampaikan kepada dirinya dan termasuk juga kebutuhan alat yang dibutuhkan untuk pelayanan. Bahwa yang menjadi prioritas adalah tentang radioterapy, karena radioterapy ini sangat membutuhkan alat yang cepat karena bunkernya sudah ada 3 tahun yang lalu. 

"Jadi ini kami sarankan untuk segera mengeksekusi dengan KSO. Kenapa dengan KSO, keuntungan dengan KSO itu pelayanan pelayanan bisa lebih cepat dari pada menunggu pembahasan APBD. Karena menunggu APBD itu ada mekanisme yang harus dijalankan yaitu pembahasan di Induk 2025 dan perubahan 2024, ini perlu waktu," ujarnya.

Sedangkan untuk hal-hal yang lain dan sarana prasarana yang lain yang tidak menggangu pelayanan, kata Parwata akan diusulkan di APBD. "Jadi kami di pemerintahan Kabupaten Badung akan selalu mendorong bagaimana kinerja dan bagaimana pelayanan rumah sakit dan alat alatnya bisa lebih bagus dan lebih maju. Dan sekali lagi, kita mendorong rumah sakit Mangusada ini menjadi rumah sakit unggulan di Bali," pungkasnya.

Sementara, Direktur RSD Mangusada dr. Wayan Darta menerangkan, mengenai KSO itu keuntungannya lebih cepat tidak menunggu proses mekanisme APBD perubahan atau induk. Yang kedua benefit yang kita dapatkan sedikit hanya 30 persen dan alat KSO pun cepatnya jangka pendek hanya 1 sampai 15 tahun. 

"Kemudian alatnya tidak secanggih apa yang kita harapkan KSO, apa yang mereka miliki itu yang disediakan ke kita, tidak bisa kita minta yang canggih betul betul," terang dr. Wayan Darta. ang/red


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER