Apresiasi Kinerja Pemerintah Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

  • 07 Februari 2024
  • 15:00 WITA
  • Nasional
  • Dibaca: 1174 Pengunjung

Indonesia telah mengalami perkembangan yang signifikan dalam sektor pembangunan infrastruktur. Keterlibatan yang kuat dari Pemerintah dalam memajukan sektor ini telah menjadi kunci untuk mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. Bahkan, dalam beberapa tahun terakhir, serangkaian proyek infrastruktur telah dilakukan sehingga menciptakan dampak positif bagi berbagai aspek kehidupan masyarakat maupun ekonomi nasional.

Tujuan dari pembangunan infrastruktur tersebut yaitu meningkatkan aksesibilitas dan konektivitas di seluruh Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari pesatnya pembangunan Jalan Tol Trans dan pembukaan jalur kereta api ke daerah-daerah terpencil. Menurut data dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menunjukkan bahwa penyelesaian proyek-proyek infrastruktur tersebut telah meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional maupun regional. Akses ke pusat-daerah pun menjadi lebih baik karena dapat meningkatkan daya saing daerah, serta menciptakan lapangan pekerjaan baru karena mengundang masuknya lebih banyak investasi ke Indonesia.

Investasi sektor swasta telah meningkat secara signifikan sebagai respons terhadap lingkungan bisnis yang lebih kondusif. Fasilitas infrastruktur yang berkualitas dapat membuat bisnis lebih dapat diandalkan serta memberikan insentif bagi perusahaan-perusahaan untuk beroperasi di Indonesia. Tentunya, hal ini akan mendatangkan modal asing dan meningkatkan kapasitas produksi nasional.

Dengan modal politik dan ekonomi yang baik, maka Pemerintah optimis untuk melaksanakan kinerja perekonomian dengan lebih baik di tahun 2024. Di tengah perekonomian dunia yang cenderung melambat, perkembangan ekonomi Indonesia terkini menunjukkan tanda-tanda positif. Peningkatan konsumsi rumah tangga dan aktivitas manufaktur yang terus berkembang telah menjaga Indonesia tetap mampu mencatatkan pertumbuhan yang relatif stabil dan berkelanjutan.

Presiden RI, Joko Widodo mengatakan bahwa Pemerintah akan terus mengelola dan memanfaatkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) secara transparan dan akuntabel sehingga masyarakat merasakan manfaatnya. Joko Widodo juga mengatakan bahwa situasi ekonomi dan politik masih terus bergejolak yang menimbulkan ancaman krisis, sehingga seluruh pihak harus memiliki kepekaan yang sama dalam menyikapi situasi tersebut dan menyiapkan repons yang tepat.

Presiden Joko Widodo juga menambahkan bahwa Pemerintah terus bekerja keras menciptakan nilai tambah ekonomi melalui hilirisasi industri di berbagai sektor, mulai dari pertambangan hingga pangan. Diharapkan, dengan adanya hilirisasi tersebut dapat menyerap tenaga kerja untuk membuka lapangan kerja yang luas dan sebanyak-banyaknya. Transparansi dan penggunaan APBN yang tepat sasaran menyebabkan daya beli masyarakat tetap terjaga. Selain itu, APBN juga bekerja untuk membantu masyarakat terutama yang paling rentan 40 persen terbawah dengan belanja-belanja bantuan sosial dan bantuan kepada masyarakat lainnya.

Menteri Keuangan, Sri Mulyani mengatakan bahwa Indonesia berada dalam posisi PMI yang ekspansif, bahkan cenderung menguat yaitu berada di angka 53,3, dan pertumbuhan ekonomi yang berada di posisi cukup baik yaitu sekitar 5,2 persen. Pihaknya menambahkan bahwa di tengah gejolak ekonomi dunia, hanya ada 18,2 persen negara yang mencatatkan PMI manufakturnya ekspansif dan sekaligus menguat, termasuk diantaranya Indonesia bersama dengan India, Filipina, dan Meksiko.

Sementara itu, Bank Indonesia (BI) menyebutkan bahwa kinerja Pemerintah dalam membangkitkan pertumbuhan ekonomi di tahun 2023 patut diapresiasi dan disyukuri karena membawa Indonesia menjadi salah satu negara dengan kinerja ekonomi terbaik di dunia. Kinerja perekonomian Indonesia yang tangguh juga ditunjukkan dengan inflasi yang terkendali, apresiasi rupiah, kredit perbankan yang tumbuh 10,38 persen secara tahunan (year on yeay/yoy) pada 2023, dan akselerasi digitalisasi yang terus berlanjut.

Gubernur BI, Perry Warjiyo mengatakan bahwa inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) Indonesia pada 2023 terjaga dalam kisaran sasaran yakni sebesar 2,61 persen (yoy), sehingga Indonesia termasuk salah satu negara dengan inflasi terendah di antara negara G20 lainnya. Kemudian, Perry menambahkan bahwa digitalisasi di Indonesia juga termasuk yang tercepat di dunia.

Perry Warjiyo optimis bahwa prospek perekonomian Indonesia pada 2024 akan lebih baik, meskipun belum bisa dipastikan waktu penurunan suku bunga kebijakan Amerika Serikat atau Fed Funds Rate (FFR), sementara ekonomi China melemah dan tensi geopolitik global masih akan anaik turun. Inflasi di Indonesia diproyeksikan terkendali dalam sasaran 2,5 plus minum satu persen. Kredit perbankan pun akan meningkan sekitar 10-12 persen, dan rupiah diyakini akan cenderung menguat. Pihaknya akan memastikan rupiah stabil pada 2024 melalui penguatan kebijakan moneter yang pro-stability, serta terus bersinergi dengan Pemerintah untuk menjaga inflasi tersebut terkendali.

Upaya yang dilakukan oleh Pemerintah dalam meningkatkan ekonomi nasional melalui berbagai program kerja yang dilakukan sudah sangat jelas dapat memberikan banyak dampak positif bagi Indonesia, salah satunya yaitu memberikan ruang dan kesempatan bagi masyarakat untuk meningkatkan perekonomian mereka yang sekaligus meningkatkan PDB ekonomi nasional. Diharapkan ke depannya masyarakat bisa terus menguatkan dukungannya terhadap kinerja Pemerintah di tahun 2024 dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.

 

)* Penulis adalah Pengamat Ekonomi Nusa Bangsa Institute.


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER