Laporan Perusakan APK Mentok, Bawaslu Lakukan Penelusuran

  • 01 Februari 2024
  • 21:05 WITA
  • Badung
  • Dibaca: 2124 Pengunjung
Bawaslu Badung dan Anggota Gakumndu saat melakukan penelusuran APK Partai PSI di Abiansemal. /SD/ist

Badung, suaradewata.com - Pasca ditetapkannya Laporan perusakan APK jenis Baliho Caleg inisal WM di Jalan Oleg, Banjar Kedampal, Desa Abiansemal Dauh Yeh Cani sebagai laporan yang tidak dapat diregister karena tidak memenuhi syarat formal. Bawaslu Kabupaten Badung turun tangan melakukan penelusuran dengan menggandeng Sentra Gakkumdu.

 

Hasilnya didapat informasi bahwa baliho yang dimaksud benar dalam keadaan robek. Dari jejak rekaman CCTV di sekitar wilayan Jalan Oleg menunjukkan bahwa ada yang sengaja merobek baliho terlapor. Namun karena hasil CCTV sangat gelap dan cenderung buram, tidak dapat menampilkan wajah dan juga nomor plat kendaraan terduga pengerusakan. 

 

Anggota Bawaslu Kabupaten Badung, I Wayan Semara Cipta selaku Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran dan Penyelesaian Sengketa, mengatakan pihaknya tidak bisa menindaklanjuti laporan adanya APK berupa Baliho Caleg PSI yang rusak karena tidak memenuhi syarat formal namun memenuhi syarat materiel. Sehingga pihaknya menetapkan laporan itu sebagai informasi awal untuk melakukan penelusuran. 

 

“Memang benar bahwa laporan partai PSI tidak bisa dilanjutkan karena tidak memenuhi syarat formal. Sudah diinfokan ke pelapor, namun tidak juga dipenuhi syarat formal itu. Jadi, upaya yang bisa kami lakukan yaitu membuatnya menjadi informasi awal dan melakukan penelusuran,” ucap Semara Cipta.

 

Dugaan pengerusakan APK ini tidak menjadi yang pertama kali yang dilaporkan ke Bawaslu Kabupaten Badung, sebelumya dari Partai Golkar juga sempat menyampaikan laporan secara resmi, namun penyelesaian sengketa tidak bisa dilakukan karena pelapor tidak menyertakan syarat formal sehingga dijadikan Informasi Awal dan dilakukan penelusuran bersama jajaran Sentragakkumdu yang terdiri dari pihak Kepolisian dan Kejaksaan. Namun karena minimnya informasi dan kurangnya alat bukti yang didapat pada saat dilakukan penelusuran ke lapangan, sehingga tidak dapat mengidentifikasi pelaku, maka laporan pun hanya dapat dituangkan kedalam formulir A dan pemberkasan. rls/ang/gin

 


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER